Jenasah Niang Agung disambut warga Puri Ubud saat disemayamkan di puri, Minggu (15/1). (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Upacara palebon di Puri Ubud untuk almarhum Anak Agung Niang Agung akan digelar pada 2 Maret 2018 mendatang. Bade gunung tujuh pun akan segera dibangun sebagai persembahan terakhir untuk ibunda dari Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ini.

“Setelah nunas petunjuk di Griya Aan Klungkung, disepakati upacara palebon akan diselenggarakan 2 Maret mendatang,” ucap Dr. Tjokorda Gde Raka Sukawati, Senin (15/1).

Sebelum upacara palebon menuju Setra Dalem Puri Ubud, akan dilaksanakan beberapa rangkaian upacara di Puri Ubud. Seperti upacara nyiramin yang diagendakan pada Kamis 15 Februari mendatang. “Upacara nyiramin nanti dilaksanakan di puri juga,” jelas pria yang akrab disapa Cok De ini.

Sebagai seorang undagi, Cok De akan mulai mempersiapkan pembuatan bade gunung tujuh untuk almarhum A.A. Niang Agung. Sementara pada Purnama yang jatuh pada Rabu 31 Januari akan dilaksanakan nuasin karya. “Jadi tanggal 31 dilaksanakan nuasin karya, sebagai tanda memulai karya palebon di Puri Ubud,” kata penglingsir puri yang juga dosen ekonomi Unud ini.

Baca juga:  Ngaben Massal Desa Adat Karangsari, Bade Diarak di Pantai

Untuk pembuatan bade yang diperkirakan memiliki tinggi 24 meter itu, akan dimulai lebih awal bersama sekitar 20-30 orang pengayah di Puri Ubud. “Kita kerjakan lebih awal, bersama para pengayah yang memang rutin membantu pembuatan bade di Puri Ubud,” ucapnya.

Dijelaskan pengarjaan lebih awal ini dikarenakan waktu yang cukup mepet, bahkan diperkirakan tidak sampai 40 hari. Menurut Cok De idealnya membuat bade itu dibutuhkan waktu 2 bulan lebih. “Kemungkinan nanti saya bersama para pengayah akan lembur dalam beberapa hari,” tandasnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 di Bawah 100 Orang, Korban Jiwa Masih Dilaporkan

Anak Agung Niang Agung yang merupakan ibunda dari Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace meninggal dunia di rumah sakit Bros, Denpasar, pada Minggu (14/1). Wanita yang merupakan istri kedua dari Tjokorda Gde Agung Sukawati (alm) ini wafat di usia ke-96 tahun.

Dikatakan A.A. Niang Agung yang memasuki usia senja sudah beberapa kali bolak-balik rumah sakit. Hingga sekitar tiga hari lalu almarhum kembali dibawa ke RS Bros. “Menurut dokter sakit beliau murni karena faktor usia, jadi beberapa bagian tubuh sudah tidak berfungsi dengan baik, hingga terakhir mengalami masalah pada paru-paru dengan gejala sesak nafas, sampai akhirnya meninggal,” jelas Cok Ace yang mantan Bupati Gianyar itu.

Baca juga:  Jelang Galungan, Warga Banjar "Buru" Daging Kerbau

Cok Ace menerangkan bahwa A.A. Niang Agung adalah Istri kedua dari almarhum ayahnya Tjokorda Gde Agung Sukawati. Sementara istri pertama A.A. Niang Mengwi (alm) yang sudah wafat pada 2000 lalu di usia 80 tahun. Istri ketiga yang merupakan ibu kandung Cok Ace sendiri A.A. Niang Rai (alm) meninggal pada 2011 lalu di usia 76 tahun.

Semasa hidup A.A. Niang Agung hanya memiliki seorang anak perempuan yakni Tjokorda Istri Sri Atun Sukawati. Almarhum meninggalkan 10 orang cucu. “Termasuk dari saya dan saudara saya yang lain, ibu memiliki 10 orang cucu yang selama ini sangat disayangi,” ungkapnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *