Ilustrasi. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Upaya meningkatkan pendapatan dan transparansi, seluruh transaksi kini menggunakan sistem e-money. Hal ini juga berlaku untuk tiket masuk ke obyek wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa mendorong DTW dengan sumber pendapatan tinggi bisa menerapkan hal itu. Ketiga DTW ini adalah Tanah Lot, Ulundanu Beratan dan Jatiluwih. “Ke depan transaksi nontunai diharapkan bisa diterapkan secara menyeluruh di sektor pariwisata untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan,” ucapnya.

Baca juga:  Pelaksanaan Piala Dunia U20, Indonesia Masih Berupaya Lobi FIFA

Terkait program tersebut, mantan Kepala BKD Tabanan ini mengatakan sejauh inj masih tahap sosialisasi dari pihak BI dan perbankan tentang manfaat penerapan transaksi nontunai. “Jadi untuk kelanjutannya seperti apa bentuk kerjasamanya nanti dan bagaimana penerapannya, belum dibahas lebih lanjut,” terangnya.

Meski demikian ia mengaku ada beberapa keuntungan dengan menerapkan sistem ini. Selain mempercepat proses pembayaran, juga mempermudah pembayaran tanpa harus membawa uang tunai. “Tingkat kriminalitas juga bisa diminimalisir, seperti pencurian ataupun perampokan, karena tidak perlu bawa uang tunai cukup dengan kartu saja,” ucapnya.

Baca juga:  Jatiluwih Raih Predikat Desa Wisata Terbaik Dunia 2024

Terkait penerapan transaksi nontunai ini, dikatakan oleh Made Yasa, Dinas Pariwisata hanya berupa mendorong obyek wisata untuk bisa menerapkannya. “Kami hanya bantu untuk promosi wisatanya saja,” katanya.

Di Kabupaten Tabanan sendiri penerapan transaksi nontunai sudah lama diwacanakan di DTW Tanah Lot, yakni sejak 2015. Dan sampai saat ini masih terus dilakukan beragam persiapan sebelum nantinya benar-benar bisa diterapkan. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *