DENPASAR, BALIPOST.com – Triwulan IV tahun 2017 outflow di Bali Rp 4,4 triliun. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV tahun 2016 yang mencapai Rp 4,9 triliun.
Outflow artinya uang yang keluar dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan. Triwulan IV yang biasanya terjadi outflow yang lebih tinggi, namun tahun 2017 outflownya menurun. Hal itu salah satunya karena peningkatan aktivitas Gunung Agung yang mempengaruhi berbagai sektor di Bali.
“Kenapa saya highlight triwulan IV? Karena biasanya triwulan IV itu meningkat. Dibandingkan triwulan IV tahun 2015 itu outflownya Rp 4,01 triliun, dibandingkan tahun 2016 itu Rp 4,9 triliun dan tahun 2017 Rp 4,4 triliun,” beber Teguh Setiadi, Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah (SP PUR) BI KPw Bali.
Penurunan uang yang beredar di masyarakat ini salah satunya karena sejak bulan September terjadi peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Agung yang mempengaruhi berbagai sektor di Bali. Hal ini ditengarai pengaruhnya terhadap permintaan uang kartal, karena mulai berkurangnya kunjungan wisatawan ke Bali.
Sementara inflow (uang yang masuk ke BI) triwulan IV 2016 mencapai Rp 3,5 triliun. Dibandingkan triwulan IV tahun 2016, angka tersebut juga mengalami penurunan karena triwulan IV 2016 inflownya Rp 4,1 triliun. “Ini juga mengalami penurunan dan kalau kita kaitkan dengan wisatawan yang sedikit, uang yang masuk juga lebih sedikit,” ujarnya.
Selain faktor peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Agung, permintaan uang kartal juga dipengaruhi faktor “tradisional”. Yaitu lebaran, libur panjang keagamaan lokal seperti Galungan, Kuningan dan Pagerwesi.
Berdasarkan pengamatan BI, pada Desember kondisi uang kartal biasanya menunjukkan posisi outflow, yaitu permintaan uang kartal yang tinggi karena liburan. Mulai pertengahan tahun akan terjadi inflow. “Saat liburan atau menjelang akhir tahun orang akan menarik uang,” imbuhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan uang kartal BI melakukan kas keliling yaitu melayani penukaran uang. Tahun 2017, tercatat sebanyak 93 kali BI melakukan kas keliling. Kegiatan kas keliling tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016 yang melakukan kas keliling sebanyak 113 kali. Sebab, BI Bali memiliki kas titipan di Buleleng sehingga mengurangi kegiatan kas keliling BI di wilayah Buleleng dan sekitarnya. (Citta Maya/balipost)