GIANYAR, BALIPOST.com – Ada Guna Museum yang merupakan museum yang didirikan pematung Made Ada merayakan HUTnya yang ke-15 pada Selasa (16/1). Ia beserta keluarga sibuk melayani undangan yang kebanyakan wisataan dan sejumlah maestro termasuk sahabatnya. “Hari ini, saya baru bisa melakasanakan perayaan ulang tahun ke-15 Ada Guna Museum. Sebenarnya museum mini didirikan 31 Desember 2002, namun perayaan ulang tahun kelimabelasnya baru bisa saya laksanakan,” ujarnya.
Sejak pagi wisatawan dari berbagai belahan negara berkumpul di museum ini. Mereka ternyata tak hanya penikmat patung, tetapi hari itu mereka khusus datang untuk pentas seni.
Ada yang menabuh dan ada juga yang menari. Sejumlah undangan tampak terlihat duduk di bangku kayu yang disiapkan oleh Made Ada dan keluarganya. Made Ada menuturkan, bahwa apa yang kini dikelolanya merupakan bentuk dari kegigihannya membangun satu rumah apresiasi bagi penikmat patung garuda.
Di Banjar Pakudui, kerajinan patung garuda telah menginspirasi warganya untuk mandiri. Bahkan, seni mematung telah menjadi salah satu pos pendapatan utama warganya. “Museum ini saya dedikasikan untuk mengenang perjalanan seni patung di Banjar Pakudui. Garuda nyaris menjadi trade mark Banjar Pakudui. Maka tak salah jika di banjar ini kini dikembangan desa wisata dengan ikon Pakudui Garuda Village,” ujarnya.
Terkait dengan patung garuda yang ada di Ada Guna Musem, ia menyebutkan koleksinya hampir ratusan. Diantaranya ada sekitar 150 patung garuda dengan berbagai bentuk ukuran sedang, 10 patung garuda dengan ukuran besar dan ratusan patung garuda ukuran kecil. “Museum ini lahir berkat infirasi dari Presiden Megawati, sekitar bulan Desember 2002,” tegasnya.
Sang maestro Made Ada mengatakan patung garuda mulai dikenal sejak 1973. Saat itu, Bupati Gianyar Kembar Karepun membeli sejumlah patung garuda untuk ditaruh di semua istana kepresidenan.
Patung-patung ini hingga kini masih bisa ditemui di sejumlah istana presiden. Selanjutnya, tahun 1983, ada lima buah patung yang dibeli langsung oleh Presiden Soeharto untuk dihadiahkan kepada presiden Amerika Serikat saat itu, Ronald Reagan.
Tak hanya menghiasi istana presiden di negeri ini, patung-patung garuda karya Made Ada juga telah menghiasi sejumlah kantor presiden di luar negeri. Termasuk di kantor kepresidenan Rusia. Satu patung garuda berukuran besar juga bisa dijumpai di salah satu museum di Rusia.
Ia mengatakan pengakuan dunia atas kreativitas seni patung garuda ini direlalisasaikan dalam bentuk pengakuan WIPO (World Intellectual Property Organization) yang berkedudukan di Jenewa. Pengakuan ini dituangkan dalam bentuk prasasti di salah satu sudut museumnya.
Made Ada mengatakan di Indonesia, patung garuda buatannya tak hanya dibeli pemerintah, juga diminati kalangan pengusaha dan kolektor seni. Hingga kini, pesanan pembuatan patung garuda berukuran besar juga terus berdatangan. “Saya bersyukur atas semua ini. Semoga apa yang saya lakukan bisa menjadi inspirasi menjaga kehatanan ekonomi di pedesaan,” ujarnya. (Dira Arsana/balipost)