BANGLI, BALIPOST.com – TK Negeri Pembina Kintamani yang berlokasi di Desa Bayunggede kini hanya bisa memanfaatkan empat dari lima ruang kelas yang ada. Itu terjadi lantaran satu ruangan kelas yang berada paling ujung timur cukup membahayakan untuk ditempati karena pondasi dan lantainya mengalami ambles cukup parah.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (16/1) siang, pondasi ruang kelas paling timur mengalami ambles. Kondisi itu menyebabkan lantai keramik yang berada persis di depan pintu kelas jebol dan hancur. Amblesnya pondasi ruangan itu juga terancam membuat tembok kelas roboh.
Salah seorang guru di sekolah setempat, I Nyoman Lara mengatakan ambles pondasi ruang kelas itu sudah terjadi sejak 2015 lalu. Atas kondisi itu, proses belajar siswa menjadi terganggu. Agar tidak membahayakan, siswa yang sebelumnya menempati kelas itu dipindahkan ke ruang lainnya yang ada di sebelah barat.
Menurut Lara, amblesnya pondasi ruang kelas itu disebabkan karena tanah yang ada dibawahnya tidak padat. Sebelum dibanguni ruang kelas, lokasi itu dulunya merupakan jurang yang diurug tanah. Kerusakan pondasi semakin diperparah adanya guncangan gempa yang beberapakali terjadi akibat peningkatan aktivitas Gunung Agung di Karangasem.
Selain menunjukan pondasi lantai yang ambles, lara juga menyampaikan kerusakan plafon yang jebol di beberapa titik. Dia menyebut kerusakan plafon disebabkan karena adanya sarang tawon yang cukup besar. Pihaknya berharap kerusakan di beberapa bagian bangunan sekolahnya dapat segera mendapat perbaikan dari pemerintah.
Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar yang sempat meninjau langsung kondisi kerusakan bangunan sekolah tersebut mengatakan karena menjadi kewenangan pemkab, maka pihaknya siap akan segera melakukan perbaikan. Gianyar mengaku akan segera memanggil Kepala Disdikpora agar kerusakan bangunan itu dijadikan prioritas untuk diperbaiki. “Perbaikannya tidak bisa menggunakan ADD karena kewenangannya ada di Kabupaten. Untuk itu akan segera kita perbaiki,” kata Gianyar. (dayu rina/balipost)