DENPASAR, BALIPOST.com – Acara lepas sambut Dandim 1611/Badung dilaksanakan, Jumat (19/1) malam. Kodim Badung mewilayahi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung merupakan pusat perekonomian serta pariwisata.
Oleh karena itu, tugas ke depan tidak semudah dibayangkan. Apalagi menghadapi tahun politik. Hal ini disampaikan Dandim 1611/Badung yang baru, Letkol Inf. Handoko Yudho Wibowo.
Dalam sambutannya, Handoko mengatakan, ia bukan orang baru di Bali karena sudah dua tahun bertugas sebagai Danyon 900/Satia Bakti Wirotama (SBW) yang bermarkas di Singaraja, Buleleng. Perwira TNI asal Demak, Jawa Tengah (Jateng) ini berjanji akan melanjutkan tugas sesuai program yang telah ditentukan dan berupaya menyempurnakannya.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin. Tidak hanya semangat, kami juga berbekal nekat. Apalagi selama ini kami tugas dipasukan,” ujarnya.
Setelah menerima tongkat komando Dandim Badung, ia telah melakukan pengenalan wilayah dari Petang, Mengwi, Kuta, Kuta Utara hingga Kuta Selatan. Wilayah Denpasar juga sudah dijajakinya.
“Ternyata begitu luas sektor (wilayah-red) kami. Tentu saja tidak bisa dilaksanakan sendirian. Kami mohon arahan dan dukungan Bapak Bupati Badung, Wakil Walikota Denpasar, Kapolresta Denpasar, Kapolres Badung, Kejari Denpasar, tokoh puri dan tokoh masyarakat,” pintanya.
Sedangkan mantan Dandim Badung Letkol Arh. Ahmad Sumarna selanjutnya bertugas di Rindam IX/Udayana, Tabanan. “Delapan bulan kami menjabat Dandim Badung. Selama itu kami betul-betul menyadari bagaimana kompleksitas dan beratnya tugas Dandim Badung. Malam hari (kemarin) bisa tersenyum lega,” ungkapnya.
Kata dia, sejak dipercaya jadi Dandim Badung dan baru pertama kali tugas di wilayah Kodam IX/Udayana. “Saya waktu itu betul-betul berlandaskan dan mengandalkan semangat mengabdi terbaik,” kata Letkol Ahmad Sumarna.
Selama tugas sebagai Dandim, lanjut Ahmad Sumarna, bisa banyak belajar dan diberi kesempatan memanunggalkan rakyat Denpasar dan Badung dengan TNI. “Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini, terutama kepada Bapak Bupati Badung atas pengadaan gedung aula lantai dua,” ungkapnya.
Menurutnya, banyak ilmu yang belum digali di Bali, khususnya terkait budaya. Pasalnya Bali jadi mata dunia dan acuan stabilitas wilayah nasional. Oleh karena itu bisa jadi bahan kajian dan menjadi lebih baik lagi.
“Tahun ini akan memasuki tahun politik, semoga (TNI) bisa jaga netralitas. Mohon maaf bila ada hal-hal yang tidak berkenan dan terima kasih atas dukungan, bantuan dan persehabatan terbina selama ini. Semoga tetap bersahabat sampai kapanpun,” ucapnya. (Kerta Negara/balipost)