DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Kota Denpasar bertekad mengikat atletnya dengan pakta integritas, agar atlet unggulannya tak hengkang ke kabupaten lain. Apalagi, Denpasar kini menggulirkan program Denpasar Emas, bertujuan membidik emas sebanyak-banyaknya, pada Porprov Bali XIV/2019, di Tabanan.
Sekum KONI Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena, di sela-sela rapat anggota KONI Denpasar 2018, di Lumintang, Jumat (19/1), menjelaskan, pihaknya telah memberikan beasiswa kepada atlet berprestasi dan uang pembinaan. Termasuk biaya try-in dan try-out. Tentunya jika mereka pindah membela kabupaten lain, pada hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali, konsekuensinya wajib mengembalikan seluruh dana pembinaan, yang selama ini dikucurkan KONI maupun pengkot cabor.
Sementara pelatih panahan Denpasar Wari Sri Raharjo mengakui, seorang atlet Kota Denpasar Nanda Wysman Wahid, mengajukan surat pengunduran diri dari statusnya sebagai atlet Kota Denpasar. “Silakan kalau mau pindah membela kabupaten lain, kami tak mau menghambat, dan surat pengunduran diri sudah saya tembuskan ke KONI Denpasar,” ungkap Wari Sri Raharjo.
Di sisi lain, Ketua Umum KONI Kota Denpasar IB Toni Astawa mengemukakan, rapat anggota merupakan amanat AD/ART, yang sebelumnya dipakai istilah penyusunan program kegiatan selama 2018. “Pada tahun 2018 ini, tidak ada Porprov, kami anjurkan atlet untuk tetap getol berlatih dan melakukan try-in maupun try-out,” kata dia.
Selain itu, untuk menjaga kebugaran atlet, juga rutin dilakukan tes fisik dua kali dalam setahun. Dijelaskannya, seluruh cabor diminta menyusuan agenda kegiatan selama 2018. “Kami serius menggelorakan program Denpasar Emas,” ucapnya.
Pada rapat anggota KONI itu, juga diterima keberadaan Pengkot Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (FOKSI), sebagai cabor resmi ke-35 yang bernaung di bawah KONI Denpasar. (Daniel Fajry/balipost)