BANGLI, BALIPOST.com – Setelah sempat menjalani perawatan secara intensif, puluhan warga yang keracunan makanan saat menghadiri upacara pernikahan yang dirawat di RSU Bangli sudah diperbolehkan pulang  Sabtu (20/1). Seluruh pasien diizinkan pulang, setelah kondisi mereka mulai membaik.

Wadir Pelayanan RSU Bangli I Ketut Darmaja mengungkapkan, 48 pasien sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya mulai membaik. “Setelah menjalani rawat inap selama sehari,  seluruh kondisi pasien mulai stabil. Karena kondisinya sudah membaik mereka semua sudah diperbolehkan pulang,” ungkapnya.

Dikatakannya Darmaja, seain di RSU Bangli korban keracunan juga ada yang dirawat di RS Bali Medical Chanti (BMC) sebanyak sembilan pasien. Hanya saja, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah pasien disana sudah diperbolehkan pulang atau belum.

Baca juga:  Pelompat Tinggi PON Minimal Berlatih Dua Kali dalam Sepekan

Kepala Dinas Kesehatan Bangli I Nengah Nadi mengungkapkan, pihaknya kemarin sudah mengambil sampel makanan bersama nasi, muntahan, dan air yang diminum untuk dibawa ke Lab Provinsi untuk diteliti untuk mengetahui secara pasti penyebab warga keracunan. “Pagi-pagi, sampel sudah dibawa ke Lab Provinsi,” ungkapnya.

Kata Nadi, pihaknya belum bisa memastikan kapan hasil lab akan keluar. Hanya saja, menurutnya bisasanya hasil cepat bisa keluar. “Biasanya hasilnya cepat ke luar. Mudah-mudahan hasil labnya bisa segera ke luar. nanti kalau sudah ada kita akan informasikan lebih lanjut,” imbuh pejabat asal Rendang itu.

Baca juga:  Jadi Barometer Olahraga Cricket, Bali Minim Fasilitas Pendukung

Sementar itu, Kapolres Bangli AKBP I GN. Agung Ade Panji Anom menambahkan, jumlah total korban secara keseluruhan 57 orang dan yang ditangani oleh RSUD Bangli 48 orang. Semuanya sudah diperbolehkan pulang.

Dan untuk pasien yang dirawat di RS BMC ada sebanyak sembilan orang. Lima sudah diperbolehkan pulang dan empat masih menjalani perawatan.

“Kami sudah tangani kasus ini dan sekarang sudah melakuakn pemeriksaan terhadap para saksi. Selain itu kita juga sudah mengambil sampel makanan, minuman serta muntahan dari korban untuk dibawa ke Laboratorium Forensik Cabang Denpasar untuk mengetahui apakah makanan atau minuman yang disuguhkan dalam pesta pernikahan itu yang menyebabkan warga Tambahan Bakas Jehem mengalami keracunan. semua sampel sduah kita bawa ke dan kini tinggal menunggu hasil dari Peneriksaan Laboratorium Forensik,” ucap Agung Ade Panji Anom

Baca juga:  Dari Pintu Masuk Serangan Dipasangi Portal hingga Desa Adat Denpasar Bangun Tempat Pengabenan

Sementara salah seorang warga  yang keracunan Dewa Made Hariana mengakui, jika sasaat setelah dirinya makan nasi tersebut mulai merasakan gejala awal kembung, muntah-muntah, pusing, panas, gemetar dan kedua kakinya terasa dingin. Kata dia, dirinya tidak merasakan keanehan dalam nasi yang disantapnya.

Karena nasi yang dimakan sama seperti nasi pada umumnya. “Karena gejala itu saya langsung  di bawa ke RSU Bangli. Saya dibawa ke RSU pukul 18.15 Wita. Dan sekarang kondisi sudah membaik,” katanya.(Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *