anyaknya produksi konten video seperti film pendek hingga vlog baik untuk konsumsi digital ataupun layar lebar membuat banyaknya potensi filmmaker bermunculan di Indonesia. (BP/ist)

JAKARTA, BALIPOST.com – Banyaknya produksi konten video seperti film pendek hingga vlog baik untuk konsumsi digital ataupun layar lebar membuat banyaknya potensi filmmaker bermunculan di Indonesia. Dan, untuk terus memajukan industri kreatif di Indonesia, PT Panasonic Gobel Indonesia menyelenggarakan kegiatan apresiasi berbentuk kompetisi untuk para filmmaker Indonesia bertajuk Panasonic Young Film Maker (PYFM) 2017.

Marketing Director PT Panasonic Gobel Indonesia Naoyuki Tada pada malam penyerahan Award PYFM 2017 di Jakarta, Sabtu (20/1) malam mengatakan, Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya manusia yang unggul dalam industri kreatif.

Program ini, kata dia, merupakan salah satu upaya Panasonic dalam berkontribusi untuk kemajuan industri kreatif di Indonesia. Sejalan dengan tagline perusahaan ’Let’s Live Life Better, Panasonic mengajak para pelaku industri kreatif, khususnya di bidang film, untuk terus menciptakan karya-karya yang terbaik.

Baca juga:  Terdampak Pandemi, Investasi di Bali Terjun Bebas

Marketing Communication Manager PT Panasonic Gobel Indonesia Agung Ariefiandi mengatakan, PYFM yang telah dilaksanakan sejak 16 Oktober hingga 7 Januari 2018 ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para filmmaker Indonesia. Hal ini terbukti dengan jumlah film pendek dan video online yang mencapai lebih dari 350 film.

Selaku penyelenggara, kata Agung, Panasonic telah berunding dengan tim dewan juri untuk memutuskan enam pemenang dari dua kategori yang dilombakan yaitu Short Movie dan Online Video.

Baca juga:  Investasi Starlink di Indonesia Mencapai Rp 30 miliar

Pemenang untuk katagori Online Video masing-masing Happy New Year Again dari Kemana Aja untuk kategori Best Vlog, Bhinneka dari Underdog Production untuk kategori Best Content, dan Say You Never Let Me Go dari Den Dimas untuk kategori People’s Choice Award.

Sedangkan untuk katagori Short Movie adalah Amak dari Relarugi Foundation untuk kategorl Best Picture, Betoh dari Maul Arta untuk kategori Best Story, dan Segara dari Hisstory Films untuk kategori Best Cinematography.

Melihat banyaknya film pendek yang menarik, kata Agung, membuat para juri diantaranya Cristian Sugiono kesulitan untuk menentukan pemenang. Sehingga para juri akhirnya memutuskan untuk memberikan tambahan penghargaan Honorable Mention untuk short movie yaitu Film Anak Lanang dari Wahyu Agung Prasetyo, Journey of The Winddari Jastin Film, dan Gudeg Mbah Lindu dari Michael Riswandi.

Baca juga:  Indonesia Tak Bisa Bergantung Pada Eskpor Bahan Mentah

Bekerja sama dengan DSLR Cinematography Indonesia, PYFM 2017 juga sukses mengadakan roadshow mengenai pembuatan film pendek serta penjelasan fitur yang ada dalam kamera LUMlX yang mendukung pembuatan film pendek ini.

Roadshow ini dilaksanakan di enam kota besar di Indonesia, yakni Bandung, Jakarta, Medan, Makassar, Malang, dan Yogyakarta sejak tanggal 27 Oktober hingga 9 Desember 2017. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *