JAKARTA, BALIPOST.com – Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda mendukung pembenahan besar-besaran yang akan dilakukan Menteri BUMN terhadap perusahaan penerbangan nasional ini mengingat kinerja perusahaan yang terus mengalami kerugian. “Kinerja Keuangan Garuda lndonesia semakin merosot dengan kerugian USD 207,5 million dan juga nilai saham Garuda perlembar hanya Rp 314 atau mengalami penurunan sebesar 58% dari nilai saham pada saat IPO,” kata Ketua Umum Sekarga Ahmad Irfan saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/1).
Irfan mengatakan, program efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan cenderung sangat sporadis dan yang terjadi adalah Cutting cost sehingga menganggu kegiatan operasional. Selain itu, terjadi pemborosan biaya organisasi karena jumlah direksi saat ini sembilan orang sementara sebelumnya hanya enam orang. “Penambahan Direksi tersebut tidak sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam melakukan efisiensi dan penambahan Direksi tersebut juga tidak diikuti dengan peningkatan kinerja,” papar Irfan.
Ia mengatakan, penambahan armada tidak diikuti dengan kemampuan manajemen untuk membuat strategi penjualan produk penumpang dan cargo, dimana peningkatan pendapatan hanya sebesar 8,6% sementara peningkatan biaya sebesar 12,6%.
Terjadi penurunan kinerja operasional Garuda Indonesia yang berdampak pada penundaan dan pembatalan penerbangan, yang paling signifikan terjadi pada bulan Desember pada masa puncak liburan dan kondisi ini sangat merusak citra baik perusahaan (on-time performance).
Untuk menjaga kelangsungan bisnis Garuda, Sekarga minta kepada Presiden Jokowi dan Menteri BUMN untuk segera merestrukturisasi jumlah direksi serta mengevaluasi kinerja direksi dan melakukan pergantian direksi dengan mengutamakan direksi yang profesional yang berasal dari internal Garuda. (Nikson/balipost)