SEMARAPURA, BALIPOST.com – Plafon gedung DPRD Klungkung yang baru tuntas terbangun pada Desember 2017 sudah jebol. Diduga akibat adanya kebocoran pada lantai yang memicu masuknya air hujan. Parahnya lagi, itu terjadi sebelum di-plaspas.
Pantauan Selasa (23/1), jebol terjadi pada plafon lantai dasar yang difungsikan untuk parkir. Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian DPRD, I Ketut Sukla mengungkapkan, kejadiannya empat hari lalu. Saat itu, muncul rembesan air dari lantai II.
“Saat itu hujan. Air masuk ke lantai. Kemungkinan kontruksi lantai kurang bagus. Mungkin ada celah. Jadinya air merembes ke plafon dan mengakibatkan jebol,” jelasnya.
Kerusakan tersebut, kata pejabat asal Nusa Penida ini telah disampaikan kepada pelaksana yang masih memiliki kewajiban untuk pemeliharaan selama enam bulan dari penyerahan yang berlangsung 8 Desember 2017. “Pelaksana sudah menyatakan siap untuk memperbaiki. Kemarin sudah mengecek kesini,” ungkapnya.
Gedung yang pembangunannya menelan anggaran Rp 2.236.451.000 itu belum di-plaspas. Hal tersebut masih menunggu hari baik. Rencananya, gedung itu akan dijadikan ruang sekretariat, mengurangi kekroditan bangunan yang ada saat ini.
Anggota Komisi II DPRD Klungung, I Gde Artison Andarawata mengatakan kerusakan tersebut harus segera tertangani. Bahkan diharapkan dilakukan pemeriksaan pada bagian lain untuk mengantisipasi munculnya hal serupa. (sosiawan/balipost)