JAKARTA, BALIPOST.com – Di acara perayaan ulang tahunnya yang ke-71 Tahun, Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak Presiden Joko Widodo dan para ketua umum partai politik untuk tetap bisa meluangkan waktunya berkumpul dalam suasana santai. Bagi Megawati para elit politik tetap bisa menyumbangkan pikirannya untuk perbaikan demokrasi dengan kemasan suasana santai.
“Di tahun politik ini yang kayanya akan menegangkan. Kayanya ya. Tapi kita berharap berjalan dengan seperti biasanya. Untuk Bapak presiden, bilang sama ajudannya, seperti tahun lalu nggak usah buru-burulah (pulang-red) untuk supaya juga membuat Bapak, Pak Kalla (Wapres Jusuf Kalla) dan juga kalau ada di sini para ketua umum partai untuk menyumbangkan pikirannya,” ucap Megawati Soekarnoputri dalam Pidato HUT di usianya yang ke-71 Tahun di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (23/1).
Sehingga apabila pada saatnya semua harus menghadapi persaingan dalam pemilu, ia berharap hasilnya baik untuk perbaikan demokrasi. “Kalau kita tempur harus baik untuk memenangkan demokrasi,” imbuhnya.
HUT Megawati ke-71 tahun sejumlah acara antara lain lagu yang dinyanyikan dr ibu-ibu paduan suara Suara Mahardhika yang dipimpin dan menjadi dirijen Guruh Soekarnoputra, juga Pagelaran Teater Kebangsaaan berjudul “Satyam Eva Jayate” yang digawangi seniman Butet Kertaradjasa. Megawati lahir pada 23 Januari 1947 di Yogyakarta.
Judul “Satyam Eva Jayate” adalah semboyan dari bahasa Sansekerta yang berarti hanya kebenaran yang berjaya. “Itu adalah peristiwa di awal abad ke 13. Kita-kira Tahun 1296 Masehi. Bercerita seorang Raden Wijaya,” sebut Megawati menjelaskan sekelumit tentang judul cerita pagelaran yang dipilih.
Pagelaran teater budaya dengan mengambil sejarah para leluhur bangsa Indonesia ini dilakukan dalam rangka mengingatkan bahwa bangsa Indonesia kaya dengan budaya dan tradisinya. Namun, dihadapan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla itu, Megawati menyindir negara Indonesia belum memiliki gedung teater yang sangat besar yang memiliki daya tampung hingga 3 ribuan orang.
“Dulu waktu saya sedang menjadi presiden, saya sebetulnya akan membangun sebuah teater yang membuat sekitar 3 ribuan orang. Semuanya sudah siap. Hanya pada waktu itu semuanya berhenti saya tidak menjadi presiden lagi. Sehingga sampai hari ini, menurut saya Indonesia yang begitu kaya dengan budaya dan tradisi, sangat miskin untuk mempunyai sebuah tempat yang representatif,” kata Presiden RI kelima ini.
Menurut Megawati, di usianya yang tak lagi muda, untuk mencari makna di usia ke-71 tahun yang dibalik olehnya menjadi “17 Tahun” perayannya dilakukan untuk tujuan yang berarti. “Karena saya memang untuk mencari makna di umur saya yang 17 tahun ini, saya ingin menyumbangkan sesuatu dan sumbangan itu akan saya berikan kepada anak-anak penderita HIV/AIDS. Karena mereka kalau saya lihat kurang tersentuh. Kita sebenarnya sangat mampu dengan bergotong royong menolong mereka,” ucapnya.
Hadir dalam dalam Perayaan HUT ke 71 Tahun Megawati Soekarnoputti itu antata lain Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla, mantan Wapres Try Sutrisno, mantan Wapres Hamzah Haz, para menteri Kabinet Kerja antara lain Menkop UKM AAGN Puspayoga, Kepala BIN Budi Gunawan. Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, serta para undangan lainnya. (Hardianto/balipost)