TABANAN, BALIPOST.com – Meski saat ini musim ikan layur dan lobster, namun para nelayan mengurungkan niatnya untuk melaut. Hal ini karena cuaca buruk, gelombang tinggi serta angin kencang, hujan dan petir. HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) juga menghimbau nelayan agar tidak melaut sementara waktu.
Seperti di Kabupaten Tabanan, satu minggu terakhir para nelayan tidak melaut. Untuk mengisi waktu beberapa nelayan hanya melakukan penangkapan dipinggir pantai jika air surut atau memperbaiki perlengkapan melautnya.
Menurut Ketua DPC HNSI Kabupaten Tabanan, Ketut Arsana Yasa, pihaknya telah menghimbau para nelayan untuk tidak melaut setidaknya sampai tiga hari ke depan. Dari perkiraan cuaca, dalam tiga hari ke depan, cuaca hujan disertai angin dan petir akan terjadi. ‘’Angin kencang puncaknya hari ini (Rabu-red) dan akan terus ada hingga tiga hari ke depan. Juga disertai hujan dan petir. Karenanya nelayan dilarang melaut dulu,’’ ujar Arsana Yasa, Rabu (24/1).
Meski cuaca sedang buruk, kata Arsana Yasa beberapa nelayan masih melakukan aktifitas penangkapan hanya dipinggiran. Menurutnya, lobster masih bisa ditangkap dipinggir laut meski ukurannya tidak besar dan tidak bisa untuk memenuhi berat ekspor. Nelayan biasanya mengecek alat tangkap lobster yang mereka tebar jika air sedang surut.
‘’Ada beberapa bubu atau Alat tangkap yang dipasanga di pinggir laut. Jadi saat surut, nelayan mengeceknya,’’ jelas Arsana Yasa.
Hal yang sama juga disampaikan HNSI Bali, Nengah Manumudhita. “Beberapa nelayan memang memilih tidak melaut karena cuaca ini. Untuk mengisi waktu luang mereka memperbaiki jala dan perlengkapan lainnya,” ujar Nengah Manumudhita, Rabu (24/1).
Bardasarkan data dari BBMKG Wilayah III Denpasar, informasi prakiraan cuaca harian wilayah Bali tanggal 23 – 25 Januari 2018. Secara Meteorologi, Tinggi gelombang laut di perairan Utara Bali berkisar 0.5 – 2.0 meter dan perairan Selatan Bali berkisar 0.75 – 3.0 meter. Perairan Selat Bali berkisar 0.5-3.0 meter dan perairan Selat Lombok berkisar 0.5 – 3.0 meter. (wira sanjiwani/parwata/balipost)