korban
Foto saat warga korban longsor di Songan, Kintamani mengungsi. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com –  Hujan deras yang belakangan ini terus mengguyur wilayah Bangli membuat warga di Banjar Bantas Desa Songan Kintamani dirundung rasa waswas. Beberapa warga bahkan meninggalkan rumah setiap hujan deras melanda, khawatir terjadi bencana tanah longsor. Terlebih senderan di dekat pemukiman penduduk yang sudah diperbaiki pasca ambrol setahun lalu kondisinya kini mulai menganga.

Seorang warga di Dusun Bantas, Gede Miana, Rabu (24/1) mengungkapkan, hujan deras mengguyur belakangan ini membuat warga di Banjar Bantas takut. Warga khawatir, hujan deras kembali memicu terjadinya musibah tanah longsor seperti yang sempat terjadi 2017 lalu.

Baca juga:  IRT di Sekardadi Gantung Diri di Garase Rumah

“Warga masih trauma. Apalagi senderannya yang baru diperbaiki itu kini kondisinya banyak yang menganga,” terangnya.

Karena khawatir terjadi bencana longsor kembali, Miana mengatakan hampir seluruh warga yang bermukim di dekat lokasi longsor 2017 lalu terpaksa meninggalkan rumah jika hujan deras melanda.

Mereka mengungsi di rumah kerabat yang lokasinya ada di sekitar pusat desa. Biasanya warga mengungsi jika terjadi hujan deras pada malam hari. Sementara pada siang hari beberapa warga masih berani menempati rumahnya.

Baca juga:  Piodalan Di Pura Puri Agung Dalem Tarukan

Pertimbangannya, kalau siang hari warga bisa lebih cepat menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi longsor. “Tapi kalau memang deras sekali, ya terpaksa kabur juga,” ujarnya.

Agar warga bisa beraktifitas dengan tenang tanpa dirundung rasa khawatir akan terjadinya longsor, Miana sangat berharap pemerintah segera melakukan relokasi warga ke tempat yang aman.

Dia mengatakan janji relokasi pascamusibah itu sampai sekarang belum terealisasi. Padahal tanah pengganti lahan hutan yang akan ditempati sudah sempat diukur dan dicek langsung oleh petugas terkait. (dayu rina/balipost)

Baca juga:  Intensitas Hujan Tinggi, Ini Wilayah Potensi Bencana di Klungkung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *