JAKARTA, BALIPOST.com – Tahun 2018 disebut juga tahun politik. Partai politik dan capres pun sudah mempersiapkan kuda-kuda.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, merilis hasil surveinya tentang tingkat elektabilitas partai politik di tanah air. Survei ini merupakan survei pertama yang dilakukan oleh sebuah lembaga survei setelah adanya dinamika elektabilitas partai politik jelang penghujung 2017 lalu.

Survei ini dilakukan pada 7-14 Januari 2018 dengan melibatkan 1200 responden yang dipilih berdasarkan multi stage random sampling. Wawancara tatap muka dilakukan serentak di 34 provinsi. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif seperti FGD, Media Analisis, dan depth interview narasumber. Margin of error sekitar 2,9%.

Baca juga:  Meliani Jabat Wakil Ketua DPRD

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, ?menyatakan bahwa elektabilitas telah melonjak usai dipimpin oleh Airlangga Hartarto. “Sosok Airlangga selaku ketua umum baru memberi harapan baru bagi partai Golkar. Airlangga yang dikesankan bersih berintegritas membangun kembali kredibilitas partai yang sebelumnya diterpa isu negatif,” kata Rully saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1).

Pasca ditetapkannya kembali eks Ketua Umum Golkar, Setya Novanto sebagai tersangka kasus pada Oktober 2017 lalu, beberapa lembaga survei menyebutkan adanya fluktuasi dalam tingkat elektabilitas tiga parpol yang menempati teratas dalam Pemilu 2014, yaitu PDI Perjuangan, Golkar dan Gerindra.

Baca juga:  KPU Tabanan Persiapkan PPDP untuk Coklit

Golkar yang menempati posisi kedua dalam Pemilu 2014 disebut berbagai lembaga survei telah tergeser oleh Gerindra pada akhir tahun lalu.

Namun berdasar survei LSI Denny JA, partai berlambang pohon beringin ini justru mencuat menjadi 15,5%, lebih tinggi elektabilitasnya jika dibanding perolehan Pemilu 2014 yang hanya 14,75%. Ini adalah kali pertama perolehan suara partai berlogo pohon beringin melebihi angka di 2014.

Baca juga:  Pilkada Jembrana, Sejumlah Nama Bakal Calon Bermunculan

Elektabilitas PDI Perjuangan justru disebut Rully terus mengalami tren penurunan, meskipun masih di atas perolehan Pemilu 2014. Terkait menurunnya tren elektabilitas PDI Perjuangan dalam beberapa bulan terakhir, Rully menyebut salah satu faktornya karena ?para pemilih yang sebelumnya mendukung PDI Perjuangan kini telah ‘kembali’ ke pelukan Golkar.

Perolehan suara PDI Perjuangan ?di Pemilu 2014 yakni 18,95%, sedangkan elektabilitas PDI Perjuangan dalam survei terbaru LSI sebesar 22,2%. Adapun perolehan suara Golkar di 2014 sebesar 14,75% sedangkan saat ini elektabilitas Golkar sebesar 15,5%. (kmb/balitv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *