AMLAPURA, BALIPOST.com – Hujan lebat disertai angin kencang dan petir, kembali menimbulkan tanah longsor, Kamis (25/1) malam. Longsor menerjang sebuah rumah warga di Banjar Adat Sampyang, Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Kelod, Kelurahan Subagan.
Di tempat lainnya, sepeda motor warga hanyut. Beruntung, pemiliknya selamat dari terjangan banjir, setelah sempat terseret dan nyangkut di pohon.
Tanah longsor menerjang rumah warga I Wayan Rinten. Longsor terjadi setelah senderan sekitar 10 meter di sebelah rumahnya jebol, menimpa rumah korban di sisi barat dan utara.
Bagian lainnya juga sudah retak sepanjang sekitar 40 meter ke arah selatan. Ini juga membahayakan rumah lain di bawahnya. “Kerusakan rumah cukup parah. Menimbun perabotan rumah tangga, televisi, kasur, kulkas, laptop dan barang berharga lainnya,” kata tokoh masyarakat setempat, Nyoman Sutirtayasa, seraya menegaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Di tempat lain, di Banjar Dinas Kemoning, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, hujan lebat menghanyutkan sepeda motor warga. Motor Jupiter MX milik I Wayan Sari (15) terbawa arus saat melintas di Sungai Taksu, sekitar pukul 19.30 wita.
Warga Banjar Dinas Nangka ini, saat itu hendak menuju ke tempat pungungsian di Banjar Dinas Gumung terjebak hujan ketika akan melewati banjir Sungai Taksu. Dia tak bisa melewati aliran sungai yang sangat deras akibat hujan itu. “Saya hampir ikut hanyut terbawa aliran sungai. Tapi beruntung masih menyangkut di pohon,” katanya.
Di saat yang genting itu, kebetulan ada dua orang temannya yang melintas dan membantunya. Sehingga selamat dari derasnya banjir di tempat tersebut.
Setelah hujan sempat reda, dia bersama temannya berusaha mencari motornya yang hanyut di hilir. Pencarian juga dibantu Babinsa setempat dan aparat lainnya.
Namun, karena kembali hujan lebat disertai angin kencang dan lingkungan sekitar juga sangat gelap, pencarian akhirnya dihentikan. Wayan Sari menegaskan pencarian akan dilanjutkan besok setelah hari sudah terang. (Bagiarta/balipost)