Sejumlah pelajar SMP mengikuti UNBK pada pelaksanaan UNBK 2017. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Jumlah sekolah SMP di Bangli yang menyatakan siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mengalami lonjakan yang cukup drastis. Dari dua SMP yang siap pada 2017, jumlahnya bertambah menjadi 26 SMP dari 30 SMP yang tersebar di empat kecamatan di Bangli.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bangli I Nyoman Sedana, Kamis (25/1) mengungkapkan, berdasarkan laporan terakhir pada rapat rutin, 30 sekolah SMP yang tersebar di empat kecamatan di Bangli hanya 4 yang belum siap menggelar UNBK. “Empat SMP yang menyatakan belum siap melaksanakan UNBK tahun ini adalah SMPN 3 Susut, SMP Satap 1 Kintamani, SMP Satap 3 Kintamani dan SMP Satap 6 Kintamani. Khusus SMP Satap 6 Kintamani saat ini sekolah itu memang belum memiliki siswa kelas IX,” sebutnya.

Baca juga:  PPDB SMA/SMK 2024, Ini Kata Pj Gubernur Soal Siswa Kategori Miskin Ekstrem hingga Disabilitas

Dikatakan Sedana, sekolah yang belum siap mengikuti UNBK tahun ini, memang kendalanya adalah sarana dan prasarana penunjang komputer masih memadai. Meski begitu, upaya yang dilakukan dinas selama ini untuk mendorong sekolah agar bisa melaksanakan UNBK dapat dibilang cukup berhasil. Pasalnya, dari dua SMP saja yang siap UNBK tahun lalu, yakni SMPN 1 Bangli dan SMPN 3 Bangli saja, kini ada 26 sekolah yang menyatakan kesiapannya.

Baca juga:  18 SMA/SMK di Bangli akan Gelar UNBK, 4 Diantaranya Numpang di Sekolah Lain

Pejabat asal Tanggahan Peken, Susut itu menambahkan, tahun ini dari dinas memang menganggarkan pengadaan ratusan komputer. Tetapi jumlah tersebut masih belum bisa menjangkau seluruh sekolah. “Kita rencananya semua sekolah bisa mendapatkan komputer. Namun, karena keterbatasan anggaran, akhirnya belum bisa mencakup semua sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk memberikan pemahaman kepada terkait persiapan sekolah menghadapi UNBK, dilaksanakan pelatihan yang diikuti sebanyak 28 kepala sekolah SMP, 28 operator dan 53 proktor. Kata dia, tujuan dari pelatihan adalah memberikan pemahaman. Pasalnya, saat ujian berbasis UNBK ini harus ada teknisinya bila sewaktu-waktu komputer ada yang macet dan lain sebagainya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Dari Ngaku Terkejut Ada Proyek Tata Sanur hingga Alasan Penahanan Dewa Puspaka
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *