jangkrik
Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Naas bagi seorang pelajar I Made Merta Yasa (17) warga Banjar Dinas Kayu Putih, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak. Saat berburu jangkrik di kebun anggur milik warga di kampungnya, Sabtu (27/1) sekitar pukul 17.35 Wita, dia tersengat listrik bertegangan tinggi hingga meregang nyawa.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas AKP Nyoman Suartika seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK. Minggu (29/1) membenarkan kejadian itu.

Baca juga:  Tak Cuma Tambah Puluhan Warga Terpapar, Zona Orange Ini Juga Catat Korban Jiwa COVID-19

Korban bersama rekannya memburu jangkrik di TKP. Dalam perburuan itu, korban dan rekannya berpencar untuk mendapatkan jangkrik buruan. Sekitar pukul 17.30 Wita, saksi yang juga rekannya Kadek Suarjana menemukan korban terkapar di bawah pohon anggur. Tangan korban masih memegang sebatang kawat yang tertimpa kabel listrik PLN akibat angin kencang.

Melihat kejadian itu, saksi kemudian meminta pertolongan dari teman yang lain. Saksi pun berusaha mengangkat tubuh korban, namun dirasakan ada tegangan listrik. Saksi ini kemudian berusaha untuk melepaskan kawat yang dipegang oleh korban itu dengan cara menendang tangan korban.

Baca juga:  Satpol PP Minimalisir Menginapkan Binaan

Kawat itu terlepas, dan korban langsung ditolong untuk dirawat di Puskemas Gerokgak. Sampai di puskemas, dokter menyebutkan kalau korban telah meninggal dunia. Pada jari kanan dan di bawah pergelangan tangan kri terdapat luka bakar yang diduga menyebabkan korban tewas.

“Kemungkinan korban ini tidak sengaja menyentuh kawat di pohon anggur itu dan tidak tahu kawat itu bersentuhan dengan kabel listrik  yang tianggnya roboh akibat angin kencang. Dari pemeriksana dokter tidak ada tanda-tanda kekerasan dan penyebab kematiannya karena sengatan listrik,” katanya. (mudiarta/balipost)

Baca juga:  Biar Jera, Ini Dilakukan Polisi pada Pelaku Skimming
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *