PDAM
Sebuah truk yang melintasi jalan Gede Desa II, Kelurahan Sading terjerembab lantararan proyek galian pipa PDAM jebol, Sabtu (27/1).(BP/ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Kabupaten Badung, yang tinggal di kawasan jalan Gede Desa hingga Jalan Raya Sading, mengeluhkan proyek pemasangan pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Mereka menyoroti pengaspalan yang semrawut pascaproyek tersebut.

“Iya jalanya bergelombang tidak rata setelah diaspal selesai penggalian pipa. Katanya sih perbaikan saluran air. Sudah dari lama sekitar enam bulan lalu,” ujar salah seorang warga yang ditemui dilokasi, Minggu (28/1).

Menurutnya, sebuah truk pengangkut barang yang melintas di jalan Gede Desa II, Keluraha Sading terjerembab akibat bekas galian yang telah diaspal jebol, Sabtu (27/1) lalu. Parahnya, sejumlah titik galian hanya ditutupi semen cor, sehingga mudah mengelupas ketika digenangi air.

Baca juga:  Jika Seluruh Kabupaten/Kota Serta Provinsi di Bali Lakukan Refocusing Anggaran, Segini Dana Tangani COVID-19

“Sampai saat ini masih belum diperbaiki hanya ditambal dengan semen saja. Kan mudah sekali mengalami kerusakan. Dan jika hujan turun, lubang-lubang dari jalan tersebut digenangi air,” keluhnya.

Dia berharap, pemerintah setempat segera memperbaiki kondisi jalan tersebut. Sebab, sebagian dari Jalan Raya Sading ini mengalami kerusakan dan seringkali menyebabkan lalulintas tersendat. “Kami berharap jalan itu dihotmik bukan ditambal sulan dengan semen beton,” ucapnya.

Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Badung, I Wayan Suyasa, saat dikonfirmasi mengatakan proyek tersebut merupakan milik Pemerintah Pusat dan merupakan jalur Blusung menuju Sempidi dengan sasaran aliran air untuk mengisi daerah Badung Kota dan BTN Dalung.

Baca juga:  Pengguna Jalan Keluhkan Lampu Penerangan Underpass Ngurah Rai

“Itu Proyek dari pusat yang multiyears dengan target selesai pada tahun ini. Kami sempat mengecek kawasan tersebut dan memang benar adanya kerusakan pada bekas galian tersebut,” terangnya.

Disebutkan, tambalan jalan dengan bahan semen merupakan hal yang bersifat sementara. Pengaspalan akan dilakukan setelah proyek rampung.

“Kami sudah melayangkan surat ke Pusat untuk proses pengembalian kondisi jalan tersebut dengan catatan proyek perbaikan saluran air tersebut telah rampung,” katanya.

Baca juga:  Ratusan Sopir Demo, Tolak Rapid Test Berbayar Masuk Bali

Senada dikatakan, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Sang Nyoman Oka Permana. Jalan tersebut nantinya akan dikembalikan seperti semula, setelah pengerjaan selesai.

“Belum tau kapan itu (diaspal –red), karena ini merupakan proyek dari pusat, tapi nanti selesai proyek akan diperbaiki seperti semula lagi,” ucapnya.

Menurut birokrat asal Sembung, Mengwi, menegskan jika tidak dilakukan pemulihan, pihaknya akan meminta untuk dilakukan pembongkaran. Sebab, sesuai dengan rekomendasi sebelum pelaksanaan proyek, bahan yang digunakan untuk perbaikan adalah aspal dan bukan semen cor. (parwata/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *