NEGARA, BALIPOST.com – Kerasnya ombak di perairan Jembrana Minggu (28/1) menelan korban. Sejumlah warga tenggelam akibat terseret arus di dua lokasi di Melaya Pantai dan Pantai Pekutatan. Satu orang meninggal di Melaya.
Di Dusun Melaya Pantai, Desa Melaya tujuh dari puluhan anak-anak rombongan dari Panti Asuhan Widya Asih Blimbingsari yang sedang berekreasi terseret arus. Dari keterangan sejumlah saksi awalnya para remaja ini bermain sepakbola di sekitar Pantai Keramat tersebut.
Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 Wita, keenam anak itu berenang ke pantai. Tujuh anak-anak itu diantaranya, Tia Amanda (12) , Kristian (13) , Masnu (14), Yesica (14), Dodi Abdi (14), Yolanda (15) dan I Gede Boni Saputra (15). Tak berselang lama, tiba-tiba keenam remaja itu terseret arus hingga ke tengah. “Dari keterangan saksi yang juga ikut mandi, sebelum peristiwa terjadi sempat berulangkali memperingatkan bahwa anak-anak jangan mandi ketengah kerena ombak besar,” terang Kapolsek Melaya, Kompol Ketut Narma dikonfirmasi.
Saat itu beberapa orang yang menjadi korban masih dilihat mandi dipinggir sambil memegangi dua batang kayu yang berukuran sedang yang dijadikan bantuan berenang. Setelah memberi peringatan saksi tetap mandi yang beberapa saat kemudian terdengar suara meminta tolong dan terlihat ada melambaikan tangan dan sudah ditengah. Oleh anak-anak rombongan yang lain dan para nelayan mereka kemudian diselamatkan dibawa ke pinggir menggunakan perahu fiber. Kemudian keenamnya korban tenggelam itu dilarikan ke Puskesmas Melaya. Satu diantaranya, Tia Amanda, meninggal dunia. Sedangkan yang lainnya masih dirawat dan diantaranya dirujuk ke RSU Negara.
Sementara di Pekutatan, dua warga asing (WNA) asal Arab Saudi yang menginap di salah satu hotel di Banjar Dauh Pangkung siang juga terseret arus. Pasangan suami istri, MAS (28) dan SA (27) itu terseret arus saat sedang mandi di pantai di dekat hotel tersebut.
Dari informasi, pasangan suami istri saat ditengah pantai salah seorang WNA itu berteriak dan didengar oleh karyawan hotel. Pasangan suami istri itu melambaikan tangan. Kemudian keduanya ditolong dengan pelampung dan dievakuasi di pinggir pantai. Keduanya korban terseret arus itu sempat dibawa ke Puskesmas I Pekutatan. “Sebenarnya sudah kita pasang bendera merah untuk lokasi bahaya,” terang salah seorang pengelola hotel ditemui di RSU BaliMed.
Selanjutnya keduanya dirujuk ke RSU BaliMed Negara. Direktur Balimed, dr Mulyani dikonfirmasi membenarkan adanya dua pasien WNA pasutri dirujuk dari Puskesmas Pekutatan I sekitar pukul 15.30 Wita. “Dari laporan saat datang kondisinya agak berat dan langsung ditangani dokter jaga untuk distabilkan,” terangnya. Selanjutnya keduanya dikonsulkan ke dokter bedah dan anestesi. Kemarin sore kedua pasien itu keadaannya sudah stabil. (surya dharma/balipost)
Informasinya keliru min. LKSA Widya Asih Melaya dan bukan Blimbingsari.