Panen ikan dilakukan kelompok Mina Tirta Pertiwi Banjar Apit Yeh Desa Gunung Salak Selemadeg Timur. (BP/ist)

TABANAN, BALIPOST.com – Tabanan berkeingin memenuhi kebutuhan konsumsi ikan secara mandiri. Terlebih, lahan pertanian di Tabanan mencapai 21 ribu hektare lebih sehingga berpotensi besar untuk bisa digunakan budidaya ikan.

Untuk mewujudkan hal ini, Tabanan telah memanfaatkan lahan pertanian dengan teknik pemeliharaan kolam deras. Teknik ini sudah diterapkan di kelompok Mina Tirta Pertiwi Banjar Apit Yeh Desa Gunung Salak Selemadeg Timur.

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Made Subagia, Minggu (28/1) menjelaskan penerapan kolam deras ini memanfaatkan lahan pertanian 2,5×11 meter per demplot. “Dibuat dua demplot. Masing-masing demplot ditebar ikan sebanyak 500 kilogram
benih ikan Nila. Sehingga total benih yang ditebar sebanyak 1 ton,” ujar Subagia.

Baca juga:  Libur Panjang, Pedagang Ikan Asap Panen

Penebaran dilakukan per 26 November 2017 lalu dan dipelihara selama dua bulan. Hasilnya, petani memanen ikan dengan total berat 2,3 ton atau dua kali lipat lebih dari benih yang ditebar. Hasil yang memuaskan ini menurut Subagia karena cara pemeliharan menggunakan kolam deras.

Dalam teknik ini kolam mendapatkan aliran dari air subak secara terus menerus sehingga air mengalir. “Karena airnya terus mengalir, suplai oksigennya lebih banyak,” jelas Subagia.

Kelebihan lainnya adalah selain lahan yang digunakan lebih sempit, ikan yang terpelihara juga lebih aman dari luapan air karena banjir. Jika air kolam tenang ikan bisa saja lepas dari kolam saat air di kolam meninggi melebihi batasnya, di kolam air deras ini lebih terkontrol karena air keluar masuk.

Baca juga:  Gedung Lelang Ikan Yeh Kuning Keropos dan Tak Layak Pakai

Dalam menerapkan kolam air deras ini, kata Subagia, memang memerlukan koordinasi dengan subak. Sebab penggunaan air irigasi dialihkan ke kolam air deras dan dialirkan kembali ke saluran irigasi. “Jadi kolamnya ada dua lubang. Satu lubang untuk memasukkan air ke kolam dan lubang satunya mengeluarkan air kembali ke saluran irigasi. Jadi air
di dalam kolam terus bergerak,” ujar Subagia.

Melihat keberhasilan dari teknik kolam deras ini, kelompok Mina Tirta Pertiwi Banjar Apit Yeh Desa Gunung Salak Selemadeg Timur melakukan penebaran benih tahap dua sebanyak satu ton per demplot. Peningkatan ini dengan pertimbangan kolam air deras masih bisa menampung benih ikan lebih banyak.

Baca juga:  Dari Wanita Asal Jerman Dideportasi hingga Pedagang Ikan Keberatan Direlokasi

Karena keberhasilan ini pula, pihak Dinas Perikanan dan Kelautan mengusahakan bantuan anggaran untuk penerapan kolam air deras. Pada tahun ini didapatkan bantuan untuk benih dan pakan sebesar Rp 40 juta. Anggaran ini diberikan kepada kelompok Mina Tirta Pertiwi Banjar Apit Yeh Desa Gunung Salak Selemadeg Timur sebagai pilot project. “Mereka selama ini swadaya. Dengan suntikan dana diharapkan bisa memicu produksi yang lebih baik dan tentu menularkan keberhasilan ini kepada kelompok lainnya,” harap Subagia. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *