TABANAN, BALIPOST.com – Kondisi jalan yang rusak di desa Kuwum dan desa Kukuh, Kecamatan Marga mendapat perhatian langsung anggota dewan asal Marga, Putu Eka Putra Nurcahyadi yang juga sebagai Ketua Komisi I DPRD Tabanan.
Senin (29/1), Putu Eka Putra Nurcahyadi bersama Kepala Bidang Bina Marga Kabupaten Tabanan turun langsung menindaklanjuti laporan Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto, terkait jalan rusak di desa tersebut. Pada kesempatan tersebut, Dinas PU Tabanan berjanji dalam waktu satu minggu ini akan menambal jalan berlubang di Desa Kukuh.
Khusus di Desa Kukuh, rombongan Ketua Komisi I DPRD Tabanan dan PU Tabanan memantau 4 titik kerusakan yang ada di Banjar Batanwani. Keempat titik itu yakni senderan jebol, gorong-gorong depan Ulun Danu Kukuh, gorong-gorong di tikungan Subak Dukuh, dan jalan berlubang. Bahkan sebelumnya, ada beberapa korban kecelakaan lalulintas akibat jalan berlubang di Banjar Batanwani. Jalan tersebut ditambal sementara dengan ketampalan (sampah) batu padas oleh Perbekel Kukuh Made Sugianto dan mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar. “Dalam waktu dekat ini, jalan berlubang segera kami tambal dengan hotmix,” ungkap Eka Putra Nurcahyadi.
Eka Putra juga berjanji akan mengawal perbaikan jalan dengan hotmix menggunakan anggaran perubahan. Sedangkan gorong-gorong dan senderan jebol sudah masuk dalam prioritas perbaikan Dinas PU Tabanan. Perbekel Desa Kukuh, Made Sugianto, berterima kasih atas kedatangan Ketua Komisi I DPRD Tabanan dan Dinas PU Tabanan yang turun langsung pantau kondisi riil di lapangan.
Dikatakan, di wilayah Banjar Batanwani kerap banjir akibat gorong-gorong di depan Ulun Danu Kukuh kecil dan berbentuk L. Demikian pula di tikungan Subak Dukuh langganan banjir karena arus air tidak lancar. Terjadi pendangkalan di hilir sehingga air hujan yang mengalir di sungai tidak lancar dan meluap ke jalan.
Sementara jalan berlubang di Banjar Batanwani kerap memicu kecelakaan lalulintas. Sehingga pihaknya merasa perlu melakukan penambalan jalan berlubang dengan ketampalan batu paras. Bahkana jalan berlubang yang sudah ditambal, dengan panjang jalan berlubang sekitar 2 meter, dan kedalaman 20 centimenter.
“Saya tidak ajarkan masyarakat protes dengan tanam pohon pisang karena pohon itu tidak akan berbuah. Lebih baik tambal dengan bahan seadanya untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” ungkap Sugianto.
Perbekel termuda di Kecamatan Marga ini juga berharap tumbuh kesadaran memiliki dan merawat jalan dengan jiwa gotong royong. Menurutnya, jalan rusak tidak perlu diunggah di media sosial, namun bagaimana ikut upayakan usaha untuk perbaikan jangka pendek. (puspawati/balipost)