panti asuhan
Kapolsek Melaya, Kompol Ketut Narma di RSU Negara meninjau korban tenggelam di Pantai Melaya. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Empat dari enam remaja korban tenggelam di Pantai Keramat, Desa Melaya yang masih dirawat di RSU Negara, Senin (29/1) berangsur pulih. Kendati membaik, para remaja dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LPSA) Widhya Asih Melaya (bukan Panti Asuhan Widhya Asih Blimbingsari-red) ini masih dipantau kondisi psikisnya, lantaran masih trauma dengan musibah tersebut.

Dari pantauan di RSU Negara, empat anak yang dirawat diantaranya Jessica (13), Yolanda (15), Cristian Surya (13) dan Dodi Abdi (14) dirawat di satu ruang kamar. Penunggu, enggan memberikan keterangan banyak. Namun keadaan mereka sudah membaik dan pihak keluarga sudah datang.

Baca juga:  Diperpanjang, Pengetatan di Pelabuhan Gilimanuk

Direktur UPTD RSU Negara, dr I Made Dwipayana dikonfirmasi mengatakan keempat korban tersebut saat datang di RSU Minggu (28/1) sore kondisinya lemas. Namun setelah mendapatkan perawatan intensif, kondisi fisik mereka kemarin sudah membaik. Termasuk cairan air laut yang sempat masuk ke paru-paru dipastikan sudah berkurang, dan menurutnya itu tidak mengganggu fisik mereka.

Sejatinya melihat dari kondisi fisik mereka, sudah dapat menjalani rawat jalan. Namun, RSU tetap melakukan tindakan rawat inap karena para korban yang masih remaja ini mengalami trauma. “Ya namanya anak-anak, masih ngeri dengan kejadian itu. Sementara masih kami rawat sampai mereka tenang,” tandasnya.

Baca juga:  Sejumlah Pasien COVID-19 Meninggal Belum Diambil Keluarga, Ruang Jenazah RSU Negara Nyaris Penuh

Berdasarkan koordinasi dengan Dokter Spesialias Anak gangguan psikis mereka juga berangsur membaik. Apabila kondisi mereka semakin membaik, Selasa (30/1) ini, sudah bisa kembali pulang. Untuk memulihkan trauma akibat musibah itu waktunya relatif. Tergantung kondisi lingkungan sekitar. Semakin kondusif, semakin cepat pulih.

Biasanya, trauma musibah tenggelam ini akan merasakan ketakutan ketika melihat pantai, sungai bahkan enggan mandi karena takut melihat air. Diberitakan sebelumnya akibat kuatnya arus di Pantai Keramat, Melaya, tujuh remaja tenggelam terseret arus. Satu korban meninggal dunia dan empat lainnya masih dirawat di RSU Negara. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Klaster Pulang Kampung Tambah Angka Positif Covid-19 Di Jembrana
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *