BANGLI, BALIPOST.com – Guna memastikan perkembangan proses pembangunan rumah untuk merelokasi warga di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kintamani, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli kembali melakukan pengecekan ke lokasi pembangunan, Senin (29/1). Dalam pengecekan itu, progress pengerjaan sudah memasuki tahap pemasangan atap.
Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Wayan Karmawan, mengungkapkan, pihaknya kembali melakukan pengecekan untuk mengetahui sejauh mana proses pembangunan. Kata dia, untuk saat ini pembangunan sudah memasuki tahapan pemasangan atap. “Kita sudah dua kali melakukan pengecekan pembangunan ke lokasi. Selama dua kali pengecekan yang kita lakukan itu, pembangunan sudah berjalan dengan baik. Jika dilihat persentase pengerjaan sudah mencapai 70 persen,” ucap Karmawan.
Dalam proses pembangunan, kata Karmawan, memang terkandala cuaca. Pasalnya, dengan curah hujan yang tinggi yang terjadi sejak beberapa hari belakangan ini, cukup menghambat kelancaran pengerjaan pembangunan. Akan tetapi, meskipun hujan namun para tukang tetap bekerja.
Dikatakannya, untuk pembangunan ini ditargetkan sudah tuntas 20 Februari mendatang. Dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung ini, diharapkan pembangunan dapat dituntaskan tepat waktu. “Pembangunan tidak ada masalah. Hanya terkendala cuaca saja. Kendala yang lain tidak ada. Karena selama ini kita dan tim di desa intens terus melakukan koordinasi,”terangnya.
Lanjut dikatakannya, terkait pemindahan warga jika pembangunan rampung belum bisa dipastikan. Karena pihaknya masih melihat situasi dan kondisi di lapangan. Pasalnya, setelah pembangunan selesai, pihaknya akan membicarakan terkait peresmiannya. “Kita harapkan warga sudah pindah sebelum upacara peresmian dilakukan. Karena kita merancang saat peresmian bisa dihadiri oleh BNPB pusat termasuk pemerintah daerah.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, untuk pembangunan rumah warga di Dusun Yeh Mampeh, Batur Selatan merelokasi sebanyak 50 KK. Dari 50 KK itu, 22 pembangunannya dilakukan dilahan milik pribadi dan 28 KK memakai lahan Laba Pura Gunung Sari Batur. Untuk satu unit bangunan rumah dianggarkan sebesar Rp 40 juta. Rinciannya Rp 25 juta menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dan Rp 15 juta bersumber dari sumbangan pihak ketiga saat terjadi bencana awal tahun 2017 lalu. (Eka Parananda/balipost)