DENPASAR, BALIPOST.com – Paiketan Krama Bali akan menggelar lomba tingkat nasional bertajuk “Arjuna Digital 2018”. Lomba video dengan materi siar agama Hindu ini utamanya ditujukan untuk anak muda.
Mulai dari tingkat SMP, SMA, hingga mahasiswa dan pemuda. Hadiah yang diperebutkan pun terbilang fantastis, dengan total Rp 100 juta. “Kita ingin mereka membuat implementasi dari karma yoga itu dalam bentuk video kehidupan sehari-hari mereka. Tentunya yang menjadi acuan adalah pelajaran agama Hindu, apakah itu bersumber dari Bhagawad Gita misalnya Arjuna Wiwaha,” ujar Ketua Umum Paiketan Krama Bali, Dr. A.A. Suryawan Wiranatha di sela-sela rapat teknis penyelenggaraan lomba di Warung 63 Jl. Veteran, Denpasar, Senin (29/1).
Menurut Agung Suryawan, Arjuna Wiwaha relatif mudah dipahami oleh para generasi muda untuk dicarikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Lomba ini sendiri bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak muda seusianya terkait agama Hindu, khususnya karma yoga. “Kita akan cari juara dari tiga kategori, SMP, SMA, serta mahasiswa dan pemuda. Kita siapkan hadiah total sebesar Rp 100 juta sebagai pemacu, insentif buat mereka supaya semangat untuk lebih mempelajari agama Hindu dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.
Agung Suryawan menambahkan, lomba ini akan dilaunching awal Februari mendatang. Puncaknya, penyerahan hadiah akan dilakukan pada 2 Mei 2018. Sementara itu, Ketua Departemen Litbang dan IT Paiketan Krama Bali, Putu Sudiarta, S.Kom mengatakan, lomba berskala nasional ini juga memanggil para “arjuna” atau generasi muda untuk bersama-sama membangun konten positif di internet.
Pihaknya akan segera menyebar flyer lewat media sosial dan jaringan sekolah-sekolah agar anak-anak muda mengetahui lomba ini. “Untuk pendaftaran agar peserta serius menggarapnya, kita kenakan biaya pendaftaran Rp 100 ribu,” ujar Owner Bamboomedia ini.
Sudiarta menambahkan, informasi mengenai lomba bisa diakses melalui website sayahindu.blogspot.com. Video yang dikirimkan peserta nantinya di-submit melalui email. Kecuali pada saat sudah terpilih menjadi finalis, mereka akan dipanggil ke hadapan juri untuk presentasi. Proses penjurian akan dilakukan oleh juri-juri kompeten dari kampus seperti STIKOM Bali, Primakara, STIKI, dan Universitas Udayana. (Rindra Devita/balipost)