BANGLI, BALIPOST.com – Air yang mengalir ke toilet umum yang berlokasi di sebelah Selatan di Posko Pengungsian TK/SD Internastional di Kelurahan Kubu, Bangli mati sejak beberapa hari lalu. Atas kondiSi itu, para pengungsi tidak dapat menggunakan toilet itu ketika hendak mandi maupun buang air besar (BAB).
Salah seorang petugas Posko Pengungsi di Lingkungan Pendidikan Kubu, A.A Gede Rai Sutresna, menunjukkan bahwa aliran air di salah satu toilet tersebut, tampak mati saat kran air dibuka. “Air di lima kran sudah diputar tetap saja tidak ada airnya,” ucapnya.
Rai Sutresna menambahkan, mampetnya saluran air bersih ini sudah terjadi sejak 4 hari lalu. Pihak posko pun belum sempat melaporkan keluhan ini pada PDAM Bangli. Sedangkan bagi para pengungsi yang hendak memanfaatkan toilet tersebut untuk mandi maupun buang air, terpaksa mengambil air dari kran yang terletak di lapangan, maupun disebelah timur dapur umum. “Saya kurang tahu kenapa air kran di toilet umum mati, sedangkan air di dapur umum dan di lapangan masih hidup,” ucapnya.
Dikatakannya, sejauh ini petugas posko belu menerima informasi lebih lanjut dari pihak PDAM terkait kematian ini. Kata dia, jika adanya perbaikan semestinya PDAM dapat memberika tahu seperti saat ketika ada perbaikan saluran air beberapa waktu lalu. Tapi sekarang ini belum ada pemberitahuan. “Kalau dulu ada pemberitahuan. Kalau yang sekarang sudah 4 hari belum ada pemberitahuan. Kalau memang ada masalah seperti perbaikan, harusnya kami diberi tahu,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur PDAM Bangli I Wayan Gede Yuliawan Askara saat dikonformasi mengungkapkan,kendala air di posko pengungsi akibat bencana longsor yang terjadi di Dusun Cingang, Kayubihi pada hari Senin (29/1) yang mengakibatkan pipa saluran air sepanjang 60 meter tergerus.
“Kita sudah lakukan perbaikan terhadap pipa yang tergerus. Seharusnya saat ini sudah kembali normal, karena kami sudah melakukan perbaikan. Cba kita akan cek lagi apakah ada pipa yang masih putus,” kata Yuliawan Askara. (eka prananda/balipost)