SINGARAJA, BALIPOST.com – Bencana alam di Buleleng nampaknya belum juga reda. Selain menimbun SDN 3 Munduk dan belasan rumah di Dusun Tamblingan, sejumlah lokasi longsor terjadi di Desa Subuk, Tinggarsari, dan Desa Kedis, Kecamatan Busungbiu.
Satu lokasi longsor di Desa Subuk menutup badan jalan Seririt – Pupuan (Tabanan) hingga lalulintas di ruas jalan provinsi ini sempat macet total. Beruntung, lalulintas sepi sehingga tidak terjadi kemacetan parah.
Perbekel Desa Subuk, Kecamatan Busungbiu Ketut Suliada Kusana Kamis (1/2) mengatakan, sebelum longsor daerahnya dilanda hujan deras hingga malam hari. Di tengah derasnya hujan, tanah terjal setinggi sekitar 10 meter milik Wayan Sumawa longsor dan menutup badan jalan provinsi tepat di bawahnya. Selain ditutup oleh tanah, badan jalan juga terhalang oleh bambu dan tanaman keras lain yang ikut tergerus saat longsor terjadi. Tanah tebing itu longsor karena tergerus oleh air buangan irigasi. Air ini menggerus tanah itu karena volumenya bertambah dan ditambah permukaan salurannya tersumbat hingga aliran air tertahan hingga memicu longsor.
“Kalau tanahnya tidak terlalu banyak menimbun jalan, namun ayng parah itu bambu dan pohon lain menutup jalan. Saat kejadian warga bersama petugas berusaha membersihkan hingga sebagian jalan kembali bisa dilewati,” katanya.
Sementara itu, laporan tanah longsor juga menimbun badan jalan di Desa Kedis. Tanah kebun cengkeh milik warga longsor dan menutup sebagian badan jalan. Beruntung, dua loaksi tanah longsor ini tidak sampai menutup badan jalan. Lalulintas tetap lancar, namun di dua lokasi itu kendarana harus melintas bergiliran.
Di Banjar Dinas Kanginan Desa Tinggarsari tembok penyengker di rumah Ketut Siani sepanjang 10 meter ambruk akibat hujan deras. Selain itu, bangunan pelinggih di ruah korban rusak berat karena pondasinya ikut tergerus. Akibat kejadian ini, korban diperkirakan mengalami kerugiaan materiil senilai Rp 25 juta.
Tak hanya tanah longsor, hujan deras juga mengakibatkan sebuah tiang listrik milik PLN di depan Pos Polisi (Pospol) Pancasari, Kecamatan Sukasada nyaris roboh. Diduga, pondasi tiang listrik yang menyangga bentangan kabel bertegangan tinggi itu tergerus hingga posisinya miring ke tengah jalan.
Menghindari terjadinya korban, PLN bersama personel Poslek Sukasada melakukan evekuasi untuk memperbaiki tiang listrik yang nyaris roboh tersebut. Proses perbaikan tiang listrik itu sempat menganggu arus kendaraan dari arah Singaraja ke Denpasar atau sebaliknya.
Lalulintas tersendat karena jalan nasional ini kembali terendam lumpur, akibat tergenang banjir Rabu (31/1) malam lalu. Banjir ini karena air dari hutan perbatasan Buleleng dan Tabanan yang mengalir ke empat sungai (tukad-red) volumenya bertambah besar hingga air meluap menggenangi badan jalan. (mudiarta/balipost)