NEGARA, BALIPOST.com – Terus melonjaknya harga beras di pasar membuat pemerintah mulai berupaya menstabilkan harga. Salah satunya dengan Operasi Pasar (OP) yang digelar secara bergiliran di setiap Kecamatan, Kamis (1/2). OP dengan menjual beras, gula dan minyak goreng ini diawali di Kecamatan Pekutatan, tepatnya di Pasar Senggol Pekutatan.
Petugas dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana dan Bulog rencananya akan menggelar OP ini di lima titik secara berututan.
Kepala Dinas Koperindag Jembrana I Made Gede Budiartha mengatakan sesuai laporan petugas dalam OP khusus untuk beras masih tersisa sebanyak 280 kilogram dari yang disediakan. Sedangkan untuk gula pasir dan minyak goreng ludes terjual. Jumlah minyak goreng dan gula ini memang lebih sedikit dibandingkan beras. Agar tepat sasaran, Dinas membatasi jumlah pembeliannya. Khusus beras per orang maksimal 2 bungkus beras atau 10 kilogram.
Selanjutnya OP ini akan menyasar di Kecamatan sebelahnya yakni Mendoyo. Tepatnya di Lapangan Pergung, Jumat (2/2) ini. Berlanjut ke Peken Ijogading (Jembrana) dan Pasar Adat Lelateng (Negara). Terakhir dilakukan di Pasar Umum Melaya pada Rabu (7/2) mendatang.
Kadis mengungkapkan OP ini bertujuan untuk menstabilkan harga, khususnya harga beras kualitas medium yang melambung. Saat ini di Jembrana, untuk harga beras masih berkisar Rp 11.000 per kilogram. Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 9.450 per kilogram.
Dalam OP di Kecamatan Pekutatan itu disediakan minimal 1 ton beras. Untuk beras dijual dibawah HET Rp 9350 perkilogram, gula pasir 48 gram dengan harga Rp 12.500 dan minyak goreng 36 liter dengan harga Rp 12.500. (surya dharma/balipost)