HUJAN lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Klungkung, Rabu (31/1) malam hingga, Kamis (1/2) dini hari tak hanya mengakibatkan tanggul Tukad Unda yang dibangun Balai Wilayah Sungai (BWS) Balii –Penida tergerus. Namun juga banjir di Banjar Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan yang menggenangi rumah sejumlah warga. Hal tersebut ditinjau Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta.
Sesuai pantauannya, Wabup asal Desa Akah, Klungkung ini menyatakan banjir tersebut disebabkan pendangkalan pada saluran irigasi Subak Kusamba yang berlokasi sangat dekat dengan kawasan permukiman. Saat hujan lebat, air yang debitnya cukup besar langsung meluap. Atas hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) sudah diminta untuk turun langsung melakukan penanganan maupun mengambil langkah antisipasi supaya tak terjadi lagi kedepannya. “Tadi ada beberapa rumah warga yang tergenang. Penanganan langsung dilakukan,” terangnya.
Ditegaskan, dalam hal ini masyarakat juga diminta untuk secara rutin melakukan penanganan pendangkalan. Bukan setelah adanya banjir. Selain itu, ditengah cuaca ekstrem ini, harus lebih berhati-hati dan waspada. “Jangan nunggu banjir baru bergerak. Tetapi lakukan penanganan sejak dini,” tegasnya.
Bendesa Karangdadi Ketut Sukerta menjelaskan banjir itu menggenangi rumah 5 KK, yakni Selamat, Gusti Ngurah Anom, Nengah Sukada, Ketut Subahiasa dan Nengah Samba. Hal demikian sudah beberapa kali terjadi dan cukup menganggu aktivitas warga. “Kami berharap bisa dibantu penanganannya. Sebelumnya sudah beberapa kali seperti ini,” pungkasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klungkung, Putu Widiada menyatakan meningkatnya intensitas hujan, potensi terjadnya bencana semakin besar. Tak hanya banjir, namun juga longsor.
Kembali ditegaskan, sesuai pemetaan, untuk di kecamatan Klungkung, berpotensi terjadi di Desa Selisihan, Manduang, Selat, Akah, Tangkas, Kelurahan Semarapura Kangin, dan Kelurahan Semarapura Kelod Kangin. Kecamatan Banjarangkan, berpotensi di Desa Tohpati, Bungbungan, Nyalian, Tusan, Getakan, Aan, dan Nyanggekan. Sementara untuk Kecamatan Dawan, berpotensi di Desa Paksebali, Gunaksa, Besan, dan Pikat. Kecamatan Nusa Penida, ada di Desa Kutampi, Batu Kandik, Bungamekar, Suana dan Pejukutan. Selain itu, bumi serombotan juga berpotensi terkepung angin kencang, terutama pada desa yang berada di kawasan pesisir.
Demikian juga dengan tsunami. Bencana banjir juga berpotensi melanda. Hanya itu lebih banyak dii kawasan perkotaan. “Seluruh kecamatan di Kabupaten Klungkung mempunyai wilayah yang rawan longsor dengan kondisi alam yang tidak menentu, masyarakat diharapkan agar lebih berhati-hati,” pungkasnya. (Adv/balipost)