SEMARAPURA, BALIPOST.com – Dua hari diguyur hujan, Klungkung mengalami berbagai bencana. Setelah tanggul Tukad Unda yang dibangun Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida tergerus hingga ratusan meter, Jumat (2/2) pagi bangunan milik warga Lingkungan Kemoning, Kelurahan Semarapura Klod, Ida Ayu Candra longsor.
Longsor terjadi pada bangunan dapur, toilet dan sanggah. Seluruh material menumpuk pada kali yang berada di bawahnya. Demikian pula dengan kulkas dan berbagai perabotan rumah tangga.
Sesuai informasi, kejadian itu sekitar pukul 07.00 Wita yang diawali suara gemuruh. “Pagi-pagi saya kira ada yang menurunkan material. Ternyata bangunan ini yang longsor,” ujar salah seorang warga seraya menambahkan itu diduga dampak hujan lebat yang berlangsung, Kamis (1/2) malam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada mengaku sudah meninjau ke lokasi dan melakukan pendataan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 50 juta. Pemilik pun sudah diminta untuk mengusulkan permohonan bantuan yang nantinya diteruskan ke Pemrov Bali. “Pemilik sudah diminta buat usulan,” jelasnya.
Penjabat asal Tabanan ini menyebutkan selain longsor, hujan lebat juga menyebabkan Jalan Tunjung di Lingkungan Kemoning putus. Hal tersebut diperkirakan sebagai dampak peningkatan debit air pada gorong-gorong yang melintang dibawahnya.
Beruntung, sejumlah warga yang bermukim disekitarnya tidak terisolasi lantaran masih ada akses lain menuju kawasan perkotaan. “Kemungkinan itu jebol Kamis malam,” terangnya.
Menindaklanjuti itu, BPBD sudah membuat kajian untuk pengusulan perbaikan ke instansi terkait. “Perbaikan ditangani Dinas PU,” ungkapnya.
Ditambahkan, sejak Januari lalu, kerugian bencana ditaksir telah mencapai Rp 125 juta. Itu seluruhnya kerusakan pada bangunan. “Kalau kerusakan lahan pertanian tidak ada. Seluruhnya bangunan. Korban jiwa tidak ada,” pungkasnya. (Sosiawan/balipost)