AMLAPURA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang telah menimbulkan kerusakan infrakstruktur cukup banyak di Karangasem. Kerusakan paling parah terjadi pada ruas jalan.

Dinas PUPR Karangasem mencatat ada puluhan titik kerusakan. Tetapi terparah ada sembilan titik kerusakan jalan di Karangasem. Untuk memperbaikinya, kerusakan jalan ini menyedot anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Jumat (2/2), mengatakan dampak bencana terhadap kerusakan jalan sepenuhnya didata oleh Dinas PUPR, sekaligus merancang perencanaan perbaikan dan besaran anggarannya. Sementara, untuk dampak lainnya, seperti kerusakan rumah, merajan, dan lainnya masih sedang dihimpun petugas BPBD Karangasem.

Sebab, dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem ini cukup banyak dan tersebar di delapan kecamatan. “Kami masih melakukan pendataan,” kata Arimbawa.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem, Ketut Sedana Merta membenarkan ada kerusakan sembilan ruas jalan cukup parah.  Lokasinya menyebar di 8 Kecamatan. Kabid Bina Marga Dinas PUPR Karangasem, I Ketut Prama Budarta mengungkapkan, sembilan jalan yang rusak sudah dianggarkan di tahun 2018 menggunakan dana long segment (pemeliharan rutin).

Baca juga:  APBD 2019 Akomodir Shortcut, Bali Akhirnya Berani Garap Infrastruktur

Sedangkn BPBD memakai dana tidak terduga. Dari 9 jalan yang rusak, lima titik ditangani PUPR, dan 3 titik ditangani BPBD. Sementara 1 titik lagi ditangani pihak ketiga (kontraktor) karena masih dalam masa pemeliharan. “Jalan yang ditangani pihak ketiga, yakni jalan Ijogading – Celegi,” kata Prama.

Kerusakan akses jalan ini sudah terjadi sejak akhir Desember tahun lalu. Seperti senderan jebol hingga menggerus sebagian badan jalan Jalan Untung Surapati-Juuk Manis, Amlapura, misalnya. Kerusakan akses jalan ini penanganannya diusulkan melalui pemeliharaan rutin paket long segment.

Penanganan ini diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 414 juta. Dananya dirancang bersumber dari APBD. Kemudian di Desa Ban, Kecamatan Kubu, pada ruas jalan Panek-Paleg, yang rusak akibat banjir bandang. Kerusakan ini diusulkan penanganannya melalui dana BTT (Bantuan Tak Terduga) sebesar Rp 236.758.000.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Harian Terbanyak Ada di Dua Wilayah, Sisanya Laporkan di Bawah 6 Orang

Selain itu, di Kecamatan Kubu, kerusakan ruas jalan juga terjadi di jalan Bhuana Kusuma-Batugiling, Bahel dan Pandan Sari di Desa Dukuh. Akses jalan ini juga terputus akibat banjir bandang.

Rencananya, pemerintah daerah akan melakukan penanganan dengan membuat pelintas dengan pemeliharaan rutin yang menyedot APBD Rp 350 juta. Kerusakan lainnya juga terjadi di Desa Ban, ruas jalan Dlundungan-Asti. Jalan rusak akibat banjir ini akan ditangani sementara dengan memakai kampil berisi tanah uruk membentuk DPT melalui sumber dana BPBD sebesar Rp 72.735.000.

Di Kecamatan Kubu, seperti di Desa Tianyar pada ruas jalan yang terputus akibat banjir di Darma Winangun-Buluh, juga akan ditangani dengan memasang bronjong. Melalui anggaran BPBD sebesar Rp 36.445.000.

Di Kecamatan lain seperti di Rendang, kerusakan jalan terjadi di ruas jalan Manik Agung-Kiduling Kreteg, Desa Besakih. Senderan yang jebol akan ditangani dengan pemeliharaan rutin paket long segment (box culvert) melalui APBD sebesar Rp 300 juta. Demikian juga untuk ruas jalan di Geriana Kauh-Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat. Jalan yang tergerus disana akan dilakukan penanganan serupa dengan anggaran yang sama sebesar Rp 300 juta.

Baca juga:  Masuk Kategori Kerusakan Terparah, Danau Batur "Tower Air" Bali Makin Terancam

Penanganan di ruas jalan pertigaan Batusesa-Tukad Belah, Desa Besakih, juga dilakukan dengan penanganan rutin paket long segment, karena senderan dan plat yang jebol. Perbaikan akses jalan ini dirancang menghabiskan anggaran Rp 250 juta.

Bahu jalan Ijogading – Celagi di Desa Seraya, Kecamatan Karangasem, akan ditangani dengan pengurukan dan pemadatan oleh pihak ketiga. Sebab, ruas jalan ini masih dalam masa pemeliharaan.

Untuk pengerjaannya akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Saat ini Dinas PUPR baru melakukan persiapan perencanaan. Setelah tuntas baru ditenderkan untuk mencari rekanan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *