NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah rumah dan jalan desa di Banjar Ketapang Lampu, Desa Pengambengan sejak beberapa hari ini tergenangi banjir. Kendati sudah berhari-hari, belum ada tindakan untuk menangani banjir itu.

Jalan tembus ke Pura Segara itu tak dapat dilintasi. Bahkan air yang membanjiri hingga belasan rumah warga itu bercampur dengan limbah dari pabrik pengolahan minyak ikan.

Mendapati kondisi tersebut, puluhan warga yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ketapang Lampu (PMKL), Jumat (2/2) berinisiatif membuat saluran sendiri. Sekitar 70 orang warga membuat lubang saluran menuju pantai agar air yang menggenang menutupi jalan dan rumah itu mengalir ke laut.

Baca juga:  3 Suspect Corona Dirawat RSUP Sanglah, 1 Negatif dan 2 Tunggu Hasil Tes

Menurut sejumlah warga setempat, banjir ini sudah sering terjadi. Hampir setiap hujan lama di Ketapang Lampu itu tergenangi hingga seharian. Bahkan jalan rabat juga ikut tergenang dan tidak bisa dilintasi kendaraan.

Tinggi air hingga sekitar 70 cm atau setinggi betis kaki orang dewasa. Sekitar 15  rumah termasuk tempat ibadah (mushola) kebanjiran akibat air yang tersumbat tersebut.

Kondisi yang paling parah terjadi di rumah Pak Joni, Ibu Mirok dan Pak Suk. “Biasanya memang begini, tapi yang terakhir ini yang paling parah. Sudah seminggu genangan tidak surut,” tandas Aan (40) salah seorang warga.

Baca juga:  Sidak, DLH Badung Temukan Dua Perusahaan Ini Pengolahan Limbahnya Belum Sesuai Prosedur

Ketua PMKL, Sauki mengatakan upaya ini dilakukan lantaran kondisi banjir yang sudah berlarut-larut dan tak kunjung ditangani. Banjir terus terjadi. Karena itu masyarakat memilih untuk berbuat sendiri. “Semestinya ini harus ditangani, masalah ini sudah lama dan berlarut,” terangnya.

Apalagi berdampak pada warga yang rumahnya kebanjiran termasuk rumah ibadah.

Selain di Ketapang Lampu, di permukiman di dusun Munduk juga mengalami hal yang sama. Setiap hujan deras dan berlangsung lama, belasan rumah warga tergenangi air. Termasuk di perumahan yang baru dibangun di sekitar banjar Munduk itu juga kebanjiran. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Dukung Inovasi Industri Kreatif 4.0, Sampoerna Dorong Kemandirian dan Daya Saing Bangsa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *