SINGARAJA, BALIPOST.com – Tidak hanya merendam lahan pertanian, namun areal SDN 4 Pancasari, Kecamatan Suaksada sekarang juga terdampak oleh meluapnya air Danau Buyan. Kejadian ini dikhawatirkan akan menganggu Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah bersangkutan.
Luapan air Danau Buyan mengenangi lapangan dan ruang kelas di SDN 4 Pancasari di Banjar Dasong. Ketinggian air saat ini sekitar 10 centimeter. Warga khawatir ketinggian akan bertambah karena curah hujan masih tinggi.
Bukan kali ini saja sekolah ini tergenang air danau. Pada 2012 lalu, peristiwa ini pernah terjadi. Ketika itu, ketinggian air mencapai 1,5 meter, hingga siswa terpaksa direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Salah seorang warga, Made Kerta Budiasa, Minggu (4/2) menuturkan, luapan air Danau Buyan diperkirakan terjadi sejak sepekan lalu akibat tingginya curah hujan. Luapan air danau telah mencapai 1,5 meter dan menggenangi lahan seluas lebih dari 400 meter dari tanggul danau.
Ketinggian air paling tinggi terjadi Rabu (31/1). Saat itu, hujan lebat terjadi di Pancasari, hingga peningkatan volume air danau mencapai 50 centimeter. “Bisa saja akan terus bertambah kalau hujan masih turun dan sekolah ini bisa saja terancam tergenang lebih parah lagi,” katanya.
Kepala SDN 4 Pancasari, I Nyoman Dana, mengakui kalau sekolahnya tergenang akibat meluapnya air danau. Meski tergenang, namun dia memastikan PBM tetap berjalan dan belum terganggu.
Ia mengatakan posisi SDN 4 Pancasari berundag-undag, lokasi paling tinggi adalah bangunan tiga ruang kelas dan ruang guru. Bagian yang lebih rendah adalah bangunan dengan tiga ruang kelas. Sedangkan bagian yang paling rendah adalah rumah tinggal guru.
Sementara itu, anggota DPRD Buleleng asal Desa Pancasari Wayan Indrawan mengatakan, ancaman sekolah akan tergenang itu harus disikapi serius oleh pemerintah daerah. Bisa saja pemerintah melakukan revitalsiasi sekolah, sehingga kejadian meluapnya air danau seperti sekarang tidak terulang dan menganggu jalannya proses pendidikan di desanya. “Sekolah itu memang posisinya rendah dan dekat bibir danau. Kalau air danau meluap ya sekolah pertama yang terendam. Kami harapkan pemerintah daerah menyikapi serius permasalahan ini,” katanya. (Mudiarta/balipost)