BANGLI, BALIPOST.com – Anggaran untuk melakukan promosi pariwisata yang diterima Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sangat minim. Meski dana sedikit, promosi tetap gencar dilakukan untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di Kabupaten Bangli.
Kabid Promosi Disparbud I Wayan Merta, Senin (5/2), mengungkapkan, anggaran promosi pariwisata hanya Rp 30 juta. Meski begitu, pihaknya mengakui tetap gencar melakukan promosi objek pariwsita yang dimiliki untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Bangli. “Karena anggaran yang diberikan minim, kita lebih banyak melakukan promosi lewat media sosial (Medsos). Karena media sosial salah satunya Facebook memang sangat cepat untuk melakukan promosi,” ungkapnya.
Disamping melalui medsos, pihaknya juga meminta kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk mempromosikan objek wisata yang ada termasuk terus menjalin komunikasi dengan pelaku pariwisata seperti pemilik hotel dan restoran untuk ikut membantu dalam mempromosikan objek wisata di Bangli. Kata Merta, jika dana memungkinkan alangkah baiknya bisa langsung melakukan promosi secara langsung.
“Kalau memungkinkan kita ingin melakukan promosi menyasar di daerah di Jawa yakni Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang snagat potensial. Karena tamu domestik sangat luar biasa yang datang berkunjung ke Bangli ketika musim libur panjang, terutama anak-anak sekolah termasuk keluarga. Hanya saja, kita belum tahu apakah bisa atau tidak melakukan promosi ke luar daerah dengan anggaran yang ada,” ucapnya.
Disinggung terkait kunjungan wisatawan ke Bangli hingga Februari 2018, Merta menegaskan jika kunjungan berfluktuasi. Hal itu dipicu akibat cuaca ekstrem yang belakangan ini melanda wilayah Bangli dan sekitarnya. (Eka Parananda/balipost)