BANGLI, BALIPOST.com – Kondisi Gunung Agung yang masih landai membuat puluhan warga pengungsi asal Banjar Daya, Desa Ban, Kubu, Karangasem yang mengungsi di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kayuambua, Susut memilih pulang secara mandiri.
Pengungsi yang pulang sebanyak 36 orang dari 11 Kepala Keluarga (KK). Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa seizin Komandan Posko Letkol Cpn. Andy Pranoto mengungkapkan, warga pulang secara mandiri Senin (5/2). “Warga yang pulang sebanyak 36 orang dari 11 KK yakni dari keluarga Nengah Game sebanyak 5 KK dengan jumlah 16 jiwa, Rauh 2 KK (8 orang) dan dari keluarga I Nyoman Ardika 4 KK sebanyak 12 jiwa,” ungkapnya.
Menurut Agus Sutapa, warga pengungsi dari Banjar Daya, Desa Ban yang sebelumnya mengungsi di Gedung SKB memang banyak mencapai 80 persen yang sudah pulang ke kampung halaman mereka masing-masing pascaditurunkannya radius bahaya dari 8-10 km menjadi 6 km dari PVMBG beberapa waktu lalu.
Sementara pengungsi yang pulang (Senin red) sisanya lagi 20 persen. Dan sekarang ini jumlah pengungsi yang masih bertahan di Gedung SKB 207 jiwa. “Jadi sekarang ini tidak ada lagi warga dari Banjar Daya yang mengungsi di SKB. Sekarang warga yang masih bertahan di pengungsian di SKB adalah warga dari Banjar Bonyoh, Desa Ban. Mereka sudah ada rencana untuk tetap bertahan di pengungsian sampai Hari Raya Nyepi Maret mendatang. Jika memang nantinya aktivitas Gunung Agung menurun dan status diturunkan kemungkinan mereka bisa kembali ke kampungnya,” kata Agus Sutapa.
“Sebenarnya memang ada warga yang wilayahnya di luar radius 6 km yang bertahan di pengungsian. Karena mereka masih di landa rasa was-was, akhirnya mereka memutuskan untuk tetap mengungsi seiring aktivitas Gunung Agung masih tinggi dan status masih level IV (awas). Jadi, kalau dijumlahkan pengungsi di Bangli sebanyak 548 jiwa,” tutupnya. (eka prananda/balipost)