SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kebocoran jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Klungkung berada di atas standar nasional. Menyikapi hal tersebut, perbaikan terus dilakukan. Demikian juga penggantian water meter. “Standar nasional, kebocoran jaringan 20 persen. Tetapi untuk di Klungkung, 26 persen,” ungkap Direktur PDAM Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa, Selasa (6/2).
Pejabat asal Nusa Penida ini menyatakan kebocoran tersebut tak semata-mata karena jaringan sudah berusia tua. Namun juga akibat bencana alam yang belakangan ini sering terjadi sebagai dampak cuaca buruk. “Misalnya yang menggunakan teknik gravitasi. Ini cukup berpotensi bocor,” katanya.
Hal tersebut, sambungnya sudah langsung ditindaklanjuti dengan perbaikan. Dijelaskan pula, kebocoran non teknis juga masih ditemui. Itu terjadi pada water meter. Ini dikarenakan usianya sudah tua.
Hal tersebut menyebabkan volume air yang dimanfaatkan pelanggan tak dapat terhitung secara tepat. “Tahun ini ada penggantian,” katanya.
Jumlahnya mencapai sekitar 2.000 titik yang anggarannya bersumber dari PDAM, sebesar Rp 284 ribu per titik. “Pemasangan ini bertahap. Jalan setiap bulan,” imbuhnya.
Minimalisasi kebocoran untuk mendukung peningkatan cakupan layanan tahun ini ditarget menyentuh 85 persen, naik dari capaian 2017 sebesar 80,44 persen. Hal ini oleh Suyasa diyakni bisa terealisasi. (Sosiawan/balipost)