PASAR Semarapura sangat strategis untuk mendukung perputaran perekonomian masyarakat Kabupaten Klungkung. Sejalan dengan itu, tahun ini pemkab merencanakan revitalisasi pada blok A dengan anggaran belasan miliar rupiah. Hanya, dikalangan pedagang, beredar isu, bangunan tersebut akan diperkecil. Bahkan hal ini dikabarkan menuai keresahan.
Menanggapi itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung Wayan Ardiasa dan Kepala UPT Pasar Kabupaten Klungkung, Komang Widyasa Putra menyatakan ukuran bangunan masih tetap mengacu sebelumnya dan perencanaannya tengah dalam proses. “Tidak ada perubahan ukuran. Masih tetap seperti sebelumnya,” tegasnya saat sosialisasi langsung kepada pedagang, Rabu (7/2).
Orang nomor satu di Kabupaten Klungkung ini meminta dukungan kepada pedagang supaya proses revitalisasi berjalan lancar. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan kesiapan untuk dipindahkan ke Tempat Pedagang Sementara. Selain itu, tidak menyimpan barang berharga saat pasar sudah tutup dan tidak menempati lokasi yang dilarang oleh petugas. “Kami harapkan semua tertib. Supaya pembangunan ini berjalan sesuai rencana,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, pedagang juga diminta untuk tetap menjaga kebersihan pada lorong-lorong penghubung antarblok supaya memberikan kenyamanan kepada pembeli dan penjual. “Kebersihan itu sangat penting diterapkan. Buat suasana pasar nyaman,” ungkapnya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung Wayan Ardiasa menyampaikan sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan informasi pasti mengenai rencana pemkab dalam melakukan revitalisasi. Serta melaporkan bahwa dalam revitalisasi, dilakukan pembangunan Tempat Pedagang Sementara.
Sesuai data, pedagang pada blok tersebut mencapai 212 orang, ditambah yang berada di antara Blok A dan Blok 22 orang. “Sekarang DED –nya sudah proses. Maret ditargetkan pembangunan Tempat Pedagang Sementara. Itu ada di sekitar blok C dan Pura Melanting. Paling lambat Mei, sudah pembongkaran,” jelasnya.
Pembangunan itu, menurut pejabat asal Jembrana ini dipersiapkan anggaran Rp 11 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018. Tahun ini juga dilakukan revitalisasi pada pasar Desa Gunaksa Kecamatan Dawan, Desa Kamasan Kecamatan Klungkung, Desa Nyalian dan Tusan Kecamatan Banjarangkan dan Desa Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida.
Anggaran seluruhnya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai Rp 5,4 miliar. “Itu sudah berjalan. Nanti kami akan presentasi juga ke pusat,” pungkasnya. (Adv/balipost)