Ilustrasi. (BP/dok)

SEMARAPURA.BALIPOST.Com- Seorang buruh asal Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, I Wayan Regik (55) diringkus polisi. Menyusul perbuatannya mencabuli anak dibawah umur berinisial LS (13) yang satu desa dengannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Rabu (7/2) kejadian tersebut berawal dari korban bermain pada 25 Januari sekitar pukul 15.00 Wita. Namun hingga keesokan harinya tak kunjung pulang. Hal tersebut membuat ibunya, Ni Wayan Retis (45) panik.

Tak ingin terjadi sesuatu, keberadaannya pun diitelusuri dengan menanyakan kepada tetangganya. Namun tak mendapatkan kabar. Sekitar pukul 21.00 Wita, bertemu dengan pelaku dan kembali menanyakan soal anaknya. Itu dijawab, jika menemukan akan berikan hadiah apa. Retis pun menyatakan akan membagikan jagung yang dimilikinya. Satu jam setelah itu, korban kembali ke rumah sendirian dan langsung tidur.

Baca juga:  Cabuli Anak di Bawah Umur, Oknum Polisi Dipecat

Keesokan harinya, ia mengeluh sakit pada alat kelaminnya. Atas hal tersebut, oleh Retis langsung diajak ke Puskesmas untuk pemeriksaan. Saat itu, langsung ditanya apa penyebabnya. Korban mengaku telah disetubuhi. Tak pelak, itu membuatnya terkejut. Pada 5 Februari, kasus ini dilaporkan ke Polsek Nusa Penida dan selanjutnya dilimpahkan ke Polres Klungkung.

Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP I Made Agus Dwi Wirawan membenarkan kasus tersebut. Pelaku pun sudah diamankan. Sesuai hasil pemeriksaan, kronologisnya pada 25 Januari, korban menonton wisatawan mandi pada kolam pada salah satu villa dekat rumahnya. Waktu bersamaan, pelaku datang dan langsung mengajak ke bangunan kosong bekas gudang batako yang berjarak sekitar dua kilometer dari villa tersebut. Ditempat itu, korban disuruh duduk dan langsung ditinggalkan dengan pintu tertutup.

Baca juga:  Hilang 3 Hari, Subakti Ditemukan di Sungai Udang-udang

Malamnya, sekitar pukul 19.00 Wita, pelaku langsung menyetubuhi. Setelah melakukan aksi bejatnya itu, pelaku kembali pergi. “Setelah berhubungan, pelaku meninggalkan korban. Saat itu, keluarga korban mencarinya. Pelaku pun ikut berpura-pura mencari. Keesokan harinya, korban diajak pulang. Pelaku mengaku menemukan,” jelasnya. (Sosiawan/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *