DENPASAR, BALIPOST.com – Pihak hotel tidak keberatan memakai produk lokal. Bahkan sangat mendukung pemakaian produk lokal.

Namun beberapa kendala kerap dialami sehingga penggunaan produk impor menjadi pilihan. Ketua IHGMA Bali Nyoman Astama mengatakan, keberadaan pariwisata memang sudah semestinya memberi manfaat langsung pada masyarakat setempat dan lokal.

Termasuk dalam penyediaan bahan baku makanan untuk para tamu di perhotelan. “Sudah semestinya produk lokal bisa lebih banyak dipasok ke hotel-hotel,” katanya Rabu (7/2).

Namun dalam menyediakan pelayanan makanan bagi para tamu, hotel juga harus memenuhi standar higienis dan sanitasi yg telah ditetapkan oleh instansi terkait. “Karena kita mengikuti uji dan tes tiap 6 bulan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Baca juga:  Pengawai di Karangasem Agar Tak Bepergian dan Beraktivitas Berlebihan Saat Nataru

Ia tidak mau mengambil risiko bila terjadi masalah higienis dan sanitasi. Karena akan berdampak buruk bagi citra pariwisata Bali dan bahkan Indonesia.

Selain terpenuhinya standar kesehatan, pemenuhan bahan baku untuk hotel juga mesti memenuhi kriteria. Yakni kualitas bahan sesuai yang ditetapkan, harga yang bersaing atau bahkan lebih rendah jika dilakukan pengalihan ke supplier baru, kelangsungan pasokan bahan secara berkelanjutan. “Sering kriteria 1 dan 2 dipenuhi, namun ketersediaan bahan tidak kontinyu. Inj yang juga menjadi masalah,” ungkapnya.

Baca juga:  Wayan Koster Inspirator Kebangkitan Produk Lokal

Dalam memenuhi standar yang ditetapkan dan berkualitas baik, para suplier semestinya berkonsultasi dengan instansi pemerintah mengenai standar nasional Indonesia yang harus dijadikan acuan. Pihak pemegang kebijakan juga harus mengadakan pendampingan dan memberikan pelatihan secara rutin sehingga para suplier bisa meningkatkan kualitas bahannya.

Dengan adanya kemajuan teknogi, para suplier juga dapat dengan mudah mengakses informasi mengenai standar bahan yang mesti dipenuhi sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca juga:  Pemkab Gelontor Anggaran Rp 1,7 Milyar Untuk Hut RI

Saat ini, hotel yang menjadi anggota IHGMA di Bali, 75-80 persen sudah memakai produk lokal. Kecuali produknya tidak ada.

General Manager (GM) The Vasini, Suartaya mengatakan, daging lokal di samping harganya lebih murah juga pengadaan barangnya cepat. Hanya saja secara kualitas masih perlu ditingkatkan.

Menurutnya, untuk mendapatkan kualitas daging yang bagus, pemeliharaan unggas sebelum dipotong perlu ditingkatkan. Seperti pakan ternak yang bagus, tempat/lokasi kandang yang bersih, dan lainnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. Harusnya antara hotel dan petani produsen di Bali dihubungkan oleh pemda…hotel bisa menjadi pembina utama dari produsen sehingga tak lagi ada upaya menghindari hasil petani…isu ini sdh sejak puluhan tahun tapi gak pernah ditangani dgn baik…

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *