PADANG, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang berlangsung Jumat (9/2) di Padang. Dalam kegiatan yang digelar di Danau Cimpago, Pantai Padang itu, Presiden mengatakan media “mainstream” masih diperlukan untuk pembangunan narasi kebudayaan baru.
Presiden Jokowi menyebutkan dalam lima tahun belakangan ini ada anggapan media mainstream akan dikalahkan media online. Namun, Presiden meyakini hal itu tidak terjadi dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini. “Media mainstream masih diperlukan dalam menyebarkan informasi, masih diperlukan membagun narasi kebudayaan baru,” ujarnya.
Di tengah pidatonya, Jokowi memanggil salah satu wartawan yang hadir. Pada acara itu juga dicanangkan 1000 rumah gadang direvitalisasi di Kabuapten Solok Selatan. Ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, ketika mengunjungi kediaman almarhum tokoh pers dan sastra Indonesia, Djamaluddin Adinegoro, Kamis (8/2), Jokowi mengatakan pers seharusnya menjadikan berita dengan pendalaman materi yang matang. Ia juga meminta agar pers bisa menumbuhkan rasa optimisme di kalangan masyarakat melalui produk jurnalistiknya.
“Tentu saja penulisan-penulisan dengan pendalaman materi yang matang, kemudian berita-berita yang bermanfaat, yang memberikan pencerahan kepada masyarakat yang memberikan optimisme kepada masyarakat, yang membangkitkan harapan ke depan kepada masyarakat,” kata Jokowi dikutip dari Kantor Berita Antara.
Menurut Presiden, insan pers perlu mempelajari lebih jauh tentang nilai-nilai jurnalistik yang ditinggalkan oleh Adinegoro dalam tulisannya.
“Saya kira pembelajaran-pembelajaran yang beliau sampaikan nanti bisa dilihat dalam buku-bukunya. Pendalaman materi yang sangat tajam sekali,” ujar Jokowi.
Presiden mengatakan ia juga penggemar buku Adinegoro. Sejumlah karya pun disebutkan oleh Presiden yaitu “Darah Muda”, “Asmara Jaya”, dan “Melawat ke Barat”.
Adinegoro juga merupakan pembuat atlas Indonesia pertama yang berbahasa Indonesia, tambah Jokowi. (Wirata/balipost)