DENPASAR, BALIPOST.com – Situasi jelang Pilkada Serentak 2018 tensinya mulai naik, terutama di dunia maya (media sosial). Untuk mengantisipasi agar situasi tersebut tidak terus memanas, Polresta Denpasar mengerahkan tim Cyber Troop (pasukan dunia maya).
Tugasnya melakukan cyber patrol (patroli dunia maya), memonitor akun provokatif dan black campaign. Hal tersebut disampaikan Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana, Jumat (9/2).
Untuk mengantisipasi merebaknya akun-akun provokatif menjelang pilkada, Polresta menggelar tatap muka dan diskusi dengan awak media dan warganet di Mapolresta. Adapun maksud kegiatan tersebut, kata Artana, mengantisipasi potensi kerawanan berita hoax dan konten negatif di media sosial (medsos) dalam rangka menghadapi Pilkada Serentak 2018.
Selain itu meminimalisir isu-isu provokatif terkait SARA agar tidak berkembang menjadi konflik sosial di medsos terkait pilkada. “Oleh karena itu kami mengajak netizen (warganet, red) dan media online di Bali supaya menyampaikan opini atau berita positif di medsos terkait pilkada ini. Kami juga berharap bersama-sama mencegah dan mengantisipasi berit hoax dan konten negatif. Selain itu kami mengimbau secara preemtif, tidak menyebarkan informasi yang tidak benar karena melanggar hukum serta undang-undang,” ujarnya.
Kata dia, saat ini Polresta memiliki tim beranggotakan enam orang untuk memonitor dan mengawasi medsos. Jika ditemukan akun atau informasi berbau provokatif, tentu diambil tindakan sesuai aturan. “Misalnya kami sudah berikan teguran tapi tidak diindahkan, kami akan ambil tindakan tegas,” ucap perwira asal Tabanan ini.
Untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif, Artana mengimbau kepada masyarakat terutama netizen supaya bijak menyikapi informasi-informasi di medsos. Pasalnya jika hal itu tidak dilakukan dan cepat terpancing emosi sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka Bali akan rugi besar.
Untuk itu, ia berharap semua pihak harus punya komitmen dan tindakan nyata dalam menjaga Pulau Dewata ini tetap aman dan kondusif. Terutama selama pelaksaanaan Pilkada Serentak 2018. (Kerta Negara/balipost)