SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pascapenurunan status Gunung Agung dari awas ke siaga, peluang pengungsi di GOR Swecapura untuk kembali ke kampung halaman sangat besar. Beberapa sudah mulai mengkemas barang-barang.
Namun dibalik itu, banyak yang bingung akan mencari bekal hidup. Tak ada lagi yang bisa dihandalkan. Hasil penjualan ternak, seperti babi dan sapi sudah habis.
Hal itu salah satunya membelit warga Bukit Galah, Kecamatan Selat, Ketut Ganti (55). Guna bisa membiayai hidup, saat pulang ia berencana meminjam uang di Lembaga Perkreditan Desa (LPD). “Kalau tidak dapat, mungkin pinjam di tempat lain,” tuturnya, Sabtu (10/2).
Ia bersama keluarganya hanya menggeluti pekerjaan sebagai petani. Tak ada penghasilan tetap yang bisa datang setiap bulan. Ditengah situasi yang sulit, pemerintah diharapkan bisa memberikan perhatian lebih lanjut jika tak lagi mengungsi. “Kalau bisa biar ada bantuan untuk di rumah,” ucapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada menyatakan sejauh ini masih tersedia sejumlah logistik. Namun pihaknya belum ada rencana membagikan itu kepada pengungsi untuk bekal pulang. “Ini sudah disampaikan ke pak bupati. Kami tinggal menunggu intruksi seperti apa nantinya,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)