JAKARTA, BALIPOST.com – Penyerangan tokoh agama dan perusakan rumah ibadah kian marak. Terakhir, Pastor Karl-Edmund Prier SJ (Romo Prier) beserta jemaatnya diserang saat mengadakan ibadah misa di Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). Romo Prier dan sejumlah jemaatnya mengalami luka-luka dan di bawa ke rumah sakit terdekat.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan atau Zulhasan menilai ada gerakan yang ingin mengadu umat melalui serangkaian penyerangan rumah ibadah maupun tokoh agama. “Setelah penyerangan terhadap ustadz beberapa waktu lalu, sekarang pastur dan gereja diserang. Gerakan yang ingin mengadu domba ummat beragama ini harus segera dihentikan,” kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Minggu (11/2).
Sebelumnya, satu pekan lalu (1/2), Ustad Prawoto, Ketua Brigade Pimpinan Pusat Persis meninggal dunia setelah dianiaya pelaku dengan menggunakan linggis di kediamannya di Kota Bandung, Jawa Barat. Beberapa hari sebelumnya, kejadian serupa menimpa KH Umar Basri Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/1).
KH Umar Basri dianiaya usai sholat subuh di masjid dekat temoat tinggalnya. Beruntung nyawa KH. Umar Basri masih dapat tertolong. Dari dua kejadian itu, pelakunya diketahui mengalami depresi.
Dari serangkaian peristiwa itu, Zulhasan mengimbau agar semua pihak tetap mengedepankan penegakan hukum dan tidak mengambil tindakan sendiri-sendiri. Ia menghimbau seluruh umat beragama tetap kondusif, tenang dan mempercayakan penanganan kasus pada kepolisian. “Aparat kepolisian sedang bekerja mengungkap kasus ini. Mari tetap menahan diri,” ujarnya.
Kendati demikian, ia menegaskan agar semua elemen masyarakat waspada terhadap upaya pihak-pihak yang ingin mengadu domba umat beragama. “Siapapun yang ingin memecah belah persatuan dan kebhinnekaan harus bersama sama kita lawan,” tegasnya.
Wakil Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru berharap masyarakat tidak terprovokosi dengan gerakan adu domba antar umat. “Insiden tersebut harus semakin mempererat persatuan dan lebih saling menghormati sesama warga negara,” kata Falah.
Dia mengingatkan agar masyarakat tetap tenang. “Jangan sampai kita terbawa upaya memecah belah persatuan umat apalagi sekarang sedang menghadapi tahun politik,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk memperkuat keyakinan masyarakat pada penegakan hukum, ia meminta aparat kepolisian segara mengusut dan menuntaskan persoalan ini. “Kami mengutuk keras orang yang melakukan tindakan anarkis di tempat ibadah. Kami meminta supaya kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut,” tegas Falah yang juga Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDI Perjuangan. (Hardianto/balipost)