GIANYAR, BALIPOST.com – KPU Ganyar menetapkan dua pasangan calon yang akan maju ke pemilihan Bupati Gianyar 2018. Dalam penetapan tersebut nampak hadir pasangan Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah dan Pande Istri Maharani Primadewi alias Gek Rani. Namun pasangan Agus Mahayastra-A.A. Gde Mayun (Aman) tidak hadir saat acara penetapan di Kantor KPU Gianyar, Senin (12/2).
Dalam penetapan pasangan calon, paket Aman diwakili bendahara tim pemenangan, Ni Luh Yuniati. Wanita yang juga DPRD dapil Sukawati itu menerangkan ketidak hadiran pasangan Aman pada acara penetapan calon ini, lantaran ada agenda turun ke masyarakat.
“Karena ada turun ke masyarakat, hari ini ada 10 titik yang dikunjungi, pertama ada di Tegallalang, Ubud, nanti sore ada di Sukawati di Sukawati ada tiga titik, “ ucapnya.
Ditekankan pasangan Aman ini turun sebagai bakal calon Bupati dan wakil Bupati Gianyar. Kedatangan ini pun merupakan undangan masyarakat yang sudah diajukan sejak beberapa bulan lalu. “Acara ini (penetapan paslon-red) memang penting, tetapi jadwal turun kemasyarakat sudah merupakan permohonan masyarakat yang disampaikan jauh hari dan memberikan jadwal untuk bisa hadir ini, “ jelasnya.
Disinggung terkait Calon Wakil Bupati Gianyar A.A. Mayun yang sempat datang di depan kantor KPU Gianyar, Yuniati mengaku adik kandung dari Bupati Gianyar A.A. Gede Bharata itu sempat hadir, namun balik lagi karena diminta mendampingi Agus Mahayastra. “ Ya memang sempat hadir tadi, tetapi beliau diharuskan ikut mendampiingi pak agus, sehingga sekarang (Senin siang kemarin) ikut turun di Singkarta, Ubud, “ katanya.
Sementara calon Bupati Gianyar, Tjokorda Raka Kerthyasa mengatakan dalam perhelatan pilkada ini, baginya tidak ada kecamatan yang sulit ditembus, hanya dibutuhkan waktu untuk sosialisasi. “Tetapi kalau lihat dari penduduk kan Sukawati cukup besar, Blahbatuh dan Kecamatan Gianyar juga besar, intinya semua itu membutuhkan waktu dan strategi saja,“ ucapnya.
Setelah upaya sosialisasi dan pendekatan ke masyarkat, mertua dari artis Happy Salma itu pun menyerahkan sepenuhnya ke masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik untuk Kabupaten Gianyar. “Kita serahkan kepada masyarakat, kalau bisa kita menang diatas 50 % saja, yang penting menang,“ katanya.
Dikatakan sampai saat ini pihaknya bersama Pande Istri Maharani Primadewi melakukan pendekatan secara tradisional ke masyarakat, yakni dengan door to door. “Kalau pendekatan secara lembaga, partai dan fraksi di KGB juga turun, terpenting bagaimana kami berpolitik yang berbudaya,“ katanya.
Disinggung terkait pendukung fragmatis, Menurut Cok Ibah ini tugas bersama sebagai calon dan pendukung memberikan kesadaran moral kepada masyarakat. “ ini tentang pendidikan politik, menjadi tugas bersama, secara filosofi kita orang berumat beragama jadi kesadaran ini harus kita sosialisasikan,“ tandasnya. (manik astajaya/balipost)