NEGARA, BALIPOST.com – Kebakaran kembali terjadi di Jembrana. Kali ini, sebuah rumah di kawasan padat penduduk tepatya di Jalan Teratai Gang II, Lingkungan/Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara ludes berikut isinya. Diduga api bersumber dari kipas angin di ruang tengah bangunan berukuran 9×7 meter milik Ida Ayu Ketut Tirta Himbara Wati (42) itu. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir hingga Rp 200 juta lebih.
Saat terjadi kebakaran sekitar pukul 09.30 Wita, rumah yang menghadap sawah itu sepi. Ida Ayu Ketut Tirta yang berprofesi guru TK, saat itu sedang bekerja. Sedangkan suaminya, Ida Bagus Ketut Cakra bertugas di Lombok. Kobaran api diketahui pertama kali oleh tetangganya, Ni Made Irawati (49) yang saat itu sedang melintas di depan rumah. Dari balik pagar, Irawati melihat kepulan asap dari jendela diatas pintu depan rumah tersebut. Api saat itu sudah cukup besar, bahkan hingga menyembur dibagian genteng depan. Irawati lantas memberitahukan kejadian ini kepada warga sekitar dan seketika puluhan warga datang membantu memadamkan api.
Sekitar pukul 10.00 Wita, dua mobil pemadam kebakaran dan satu mobil tangki air datang memadamkan api yang sudah merambat ke hampir seluruh ruangan. Sekurangnya tiga ruangan yang ada di dalam rumah tersebut hangus. “Yang paling parah dibagian tengah, seluruh perabot disana sampai atap habis. Di kamar barang-barang masih utuh tapi atap sudah terbakar,” ujar salah seorang petugas pemadam. Setengah jam kemudian, api berhasil dipadamkan dan petugas dari Polsek Kota Negara bersama TIm Identifikasi Polres Jembrana melakukan olah TKP.
Dari penyelidikan awal, diperkirakan api yang menghanguskan hampir seluruh ruangan rumah itu berasal dari kipas angin yang tertempel di plafon. Kapolsek Kota Negara, Kompol Ketut Maret yang turun ke TKP mengungkapkan dari penyelidikan sementara diperkirakan dari kipas angin. Saat dimintai keterangan, pemilik saat meninggalkan rumah tidak menyalakan dupa. Selain itu polisi juga mendapati di sebelah timur rumah korban ada kabel PLN yang tersambung dan dibungkus plastik warna putih mengeluarkan api. Sehingga plastik itu terbakar.
Sementara itu dari pengamatan kemarin, hampir seluruh bagian dalam rumah ludes terbakar. Kondisi yang paling parah ada di ruang tengah. Sejumlah perabot yang ada di dalam ruangan tersebut sudah ludes jadi arang. Petugas dari Tim Identifikasi kemarin juga melakukan olah TKP dibagian ruang tengah tersebut. Peristiwa kebakaran ini merupakan yang kesekiankalinya terjadi di Jembran sejak akhir pekan lalu.
Sehari sebelumnya, Senin (13/2) malam sebuah toko baju di jalan Jenderal Sudirman juga mengalami kebakaran. Kejadian sekitar pukul 21.07 Wita saat toko MBM Factory Outlet itu buka. Salah seorang pengunjung, Bufi, melihat api membakar box meteran kwh listrik di toko tersebut. Kejadian itu langsung dilaporkan ke pemadam kebakaran dan tak lama kemudian turun. Beruntung api yang masih kecil bisa langsung dipadamkan beberapa menit kemudian setelah mobil damkar turun. Staf PLN Rayon Negara, Ridwan Islami dilokasi menyebutkan terbakarnya MCB ini diduga karena beban penggunaan listrik dilokasi yang tinggi. MCB pembatasnya tidak mau bekerja sehingga KWH Meter meledak. Di toko tersebut terdapat KWH Meter 3 fase berdaya 10.600 VA. (surya dharma/balipost)