Kampanye
Pasangan calon Pilkada turut membuka baliho tertutup tirai depan Puri Agung Klungkung sebagai tanda pembukaan kampanye, Kamis (15/2). (BP/sos)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Klungkung telah mulai. Pembukaannya berlangsung di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Kamis (15/2). Pasangan calon Nyoman Suwirta dan Made Kasta (Suwasta) maupun Tjokorda Bagus Oka dan I Ketut Mandia (Bagia) sepakat “mengharamkan” politik uang maupun aksi negatif lainnya pada pesta demokrasi itu.

Tjokorda Bagus Oka didampingi Mandia mengatakan sejak Pilkada berlangsung di Kabupaten Klungkung tahun 2008, tidak pernah terjadi konflik antarlawan. Demikian pula dari pendukung. Seluruhnya berjalan sesuai aturan dan sangat damai.

Hal serupa dipastikan juga berlangsung tahun ini. Termasuk politik uang. “Kami kan penantang. Kami serius bekerja dengan keikhlasan. Dan bahwa kami hanya memiliki program. Kami tidak akan memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan suara dengan uang,” tegasnya.

Baca juga:  "Bagia" Dekati Puri, Suwirta Tanggapi Santai

Komitmennya untuk tidak melakukan aksi demikian juga dikarenakan dalam mengkuti seluruh tahapan pilkada ini didasari gotong royong, baik dari partai pengusung maupun pendukung. “Kita disini gotong royong untuk membuat baliho dan sebagainya. Kita tidak akan menghamburkan uang,” katanya.

Pernyataan serupa juga dilontarkan I Nyoman Suwirta. Hajatan politik lima tahunan ini harus mampu memberikan edukasi ke masyarakat. Prosesnya harus berjalan damai, tidak diwarnai konflik. “Begitu juga dengan politik uang. Kami jamin tidak ada,” ungkapnya.

Baca juga:  Perangkat Desa Mendominasi Pelanggaran Kampanye

Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Tjokorda Raka Parta Wijaya menyatakan dalam Pilkada ini, masyarakat maupun paslon tak hanya harus “mengharamkan” politik uang. Namun tak kalah penting juga ujaran kebencian maupun informasi hoax yang belakangan cukup berpeluang beredar ditengah masyarakat. “Langkah pencegahan kami lakukan. Nanti jika ada pelanggaran, tentu akan dilanjutkan penindakan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klungkung, I Made Kariada menyampaikan politik uang berpotensi terjadi pada Pilkada. Sebab sebagai senjata untuk merebut suara. Demikian pula pemilih yang pragmatis. Hanya kemungkinannya tidak sekentara Pemilihan Legeslatif (Pileg). “Peluang lebih besar saat Pileg karena yang harus merebut suara sangat banyak,” jelasnya.

Baca juga:  BBTF Hasilkan Transaksi Rp 7 Triliun

Mengantisipasi itu, pria asal Nusa Penida ini mengaku sudah gencar sosalisasi dengan menyasar seluruh lapisan masyarakat. Ini pun diharapkan mendapat dukungan dari steak holder lain termasuk partai politik. “Kami sudah menerapkan sosialisasi berbasis keluarga. Parpol harus ikut mencerdaskan masyarakat,” tandasnya. (sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *