GIANYAR, BALIPOST.com – Pasca senderan amblas yang memakan korban jiwa dan luka-luka, pengempon Pura Bukit Bitera melaksanakan Upacara Mecaru Balik Sumpah, Kamis (15/2) sore. Ratusan warga Banjar Roban Bitera selaku pengempon Pura Bukit Bitera terlihat begitu antusias mengikuti seluruh rangkaian prosesi upacara yang dipuput Ida Pendanda Putra Manuaba, Gria Bitera tersebut.
Kelian Pengempon Pura Bukit Bitera, I Wayan Mendra mengatakan, upacara mecaru balik sumpah dilaksanakan untuk mengembalikan kesucian pura, terlebih di lokasi tersebut telah terjadi musibah yang mengakibatkan salah satu warga meninggal dunia. “Upacara ini juga untuk menetralisir serta menebus bila ada kesalahan yang dilakukan saat ngayah secara tidak sengaja,“ katanya.
Dijelaskan upakara ini menggunakan sarana, anak anjing belang bungkem, anak babi hitam, bebek putih, bebek cemani, serta bebek belang kalung. Upacara ini menelan biaya sebesar Rp 60 Juta, yang bersumber dari swadaya krama pangempon pura. “Selain di lokasi terjadinya musibah. Di setiap palinggih juga dilaksanakan pecaruan penyacah serta pecaruan di seluruh penjuru mata angin. Ini untuk mengembalikan kesucian areal pura serta mentralisir hal negatif, ” kata Mendra.
Ditambahkan Mendra, Pura Bukit Bitera yang berada di sebelah selatan Desa Pakraman Bitera diempon oleh 282 krama Banjar Roban Bitera. Dimana piodalannya jatuh pada Purnama Kedase yakni 31 Maret mendatang. Sehingga, pelaksanakan Upacara Mecaru Balik Sumpah ini juga dalam rangka untuk menyongsong piodalan nanti. “Piodalan juga sudah dekat. Purnama Kedase mendatang. Sehingga krama pangemon sangat antusias melaksanakan upacara ini supaya piodalan dapat dilaksanakan,” cetus Mendra.
Sebelumnya, senderan yang ada disebelah utara Pura Bukit Sari, Lingkungan Roban, Kelurahan Bitra, Gianyar Senin (5/2) amblas hingga menghimpit sejumlah krama. Satu orang, Wayan Suaska (48) tewas tertimbun material, warga lainya Made Runda (51) mengalami luka berat dan dilarikan ke RSUD Sanjiwani Gianyar. (manik astajaya/balipost)