NEGARA, BALIPOST.com – Rusaknya sejumlah ruas jalan nasional, Denpasar-Gilimanuk belakangan ini terus menuai protes para pengguna jalan. Kendati telah dilakukan perbaikan dengan menambal jalan yang berlubang, tidak bertahan lama.
Sejumlah titik yang sudah ditambal tersebut kembali mengelupas dan membahayakan para pengguna jalan. Dari pengamatan, ruas jalan yang masih mengalami kerusakan berada di Melaya hingga menuju Gilimanuk.
Jalur jalan nasional yang sering dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi itu mengalami kerusakan di sejumlah titik. “Yang paling parah di Sumbersari, sebelumnya bahkan (lubang, red) sempat dipasangi pisang oleh warga,” tandas Kusyandi, salah seorang warga di Melaya.
Kondisi ini juga sering dikeluhkan para pengguna jalan khususnya sepeda motor. Setelah sempat ditambal, kini kerusakan kembali muncul di beberapa ruas jalan. Akibatnya material yang digunakan untuk menambal berserakan di jalan. Kerusakan hampir di terlihat di kedua ruas jalan baik arah Gilimanuk maupun arah Denpasar.
Warga berharap agar ruas jalan nasional ini segera diperbaiki. Penanganan bukan hanya sekadar tambal sulam, tetapi semestinya juga harus dibongkar dan diaspal kembali. Sehingga jalan yang diperbaiki bertahan lama. “Sudah beberapa kali ditambal, lagi berlubang malah lebih parah,” tandas Putu Agus sembari mencontohkan kondisi jalan di Yehembang.
Di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk masuk wilayah Jembrana, dari Pekutatan hingga Gilimanuk terdapat sejumlah lubang jalan yang membahayakan pengguna jalan. Seperti di Pengeragoan, Yehembang, Pekutatan, Penyaringan hingga Melaya dan Sumbersari.
Sementara itu pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII, melalui PPK 03, Cekik-Batas Kota Tabanan, Gede Agus Punarta, dikonfirmasi, Minggu (18/2) mengakui adanya kondisi jalan yang rusak di Melaya tersebut. Namun pihaknya telah melakukan upaya pekerjaan penambalan untuk perbaikan, sambil menunggu proses lelang.
Perbaikan jalan menurutnya akan dilakukan tahun ini dengan paket long segment mulai dari awal ruas batas Kota Tabanan hingga Cekik, Gilimanuk. Namun saat ini menurutnya masih proses lelang. “Pekerjaan penambalan tetap berjalan perbaikannya, sambil menunggu proses lelang,” ujar Punarta. (Surya Dharma/balipost)