JAKARTA, BALIPOST.com – Para pimpinan partai politik (Parpol) diberikan kesempatan berpidato saat pengambilan undian nomor urut peserta Pemilu 2019 yang berlangsung Minggu (18/2). Beragam harapan dan kesan soal nomor urut yang diperoleh pun terlontar.
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendoakan agar KPU kuat mengemban tugas berat dalam menyelenggarakan Pemilu 2019 yang baru pertama kali dilaksanakan secara serentak. “Kami memohon kekuatan kepada Yang Maha Kuasa memberi petugas KPU, kekuatan lahir dan batin,” kata Prabowo.
Prabowo juga mengajak seluruh pimpinan partai politik untuk mewujudkan demokrasi sebaik-baiknya. “Wujud utama demokrasi adalah pemilihan langsung. Kedaulatan rakyat diwujudkan lewat kotak-kotak suara,” katanya.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) juga menyuarakan hal serupa dalam pidatonya. Romi meminta 14 partai politik yang akan berkontestasi untuk mengedepankan cara-cara bersih dan jujur dalam kampanyenya nanti. “Pada kesempatan ini saya juga mengajak kepada parpol yang hadir, jangan memakai kampanye dengan aneka ujaran kebencian,” pesan Romi.
Romi mengungkapkan, nomor urut 10 yang diperolehnya pada Pemilu 2019 sangat memiliki arti. Sebab, nomor urut 10 menandakan perjuangan PPP bersama PDIP dan Golkar dalam mengarungi 10 kali pemilu di Indonesia.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaitkan nomor urut 4 yang diperoleh sama dengan perwujudan dari 4 Pilar Kebangsaan yang terus didengungkan MPR RI yang mengemban tugas mensosialisasikan amandemen UUD 1945. “Golkar sebagai diketahui mendukung perjuangan empat pilar yang dijunjung Pak Taufik Kiemas, mantan Ketua MPR, yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Airlangga.
Airlangga menegaskan nomor urut 4 sesuai dengan konstitusi Indonesia yaitu, Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Dan Partai Golkar seperti diketahui mendukung perjuangan empat pilar,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan pidatonya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku menjadi ketua umum terlama pada pemilu ini. “Tidak terasa saya ini rupanya ketua umum partai terlama di Indonesia,” kata Megawati.
Dalam kesempatan pidatonya itu, Megawati menceritakan sedikit sejarah perjalanan pemilu sejak tahun 1955 yang diikuti 172 partai. Seiring perjalanan bangsa ini, partai-partai politik di Indonesia mulai berguguran alias hilang. Tapi hingga menjelang reformasi, masih bertahan tiga partai.
Megawati mengartikan perjalanan pemilihan umum sebagai proses pendewasaan bagi bangsa Indonesia. Karenanya, ia mengimbau agar semua parpol bisa menjaga kedamaian masyarakat dalam memilih.
Seperti juga Prabowo, Presiden RI kelima itu juga mengingatkan agar KPU RI dapat menjalankan tugasnya secara baik, tidak lakukan tindakan yang mengarah kecurangan. Sehingga kedamaian dalam melakukan pemilu tetap terjaga. “Dari pihak lembaga atau KPU, bisa jalankan kewajibannya dengan netral, berdiri secara mandiri, dan tentunya melihat proses demokrasi ini dapat dijalankan sebaik-baiknya, dan sekali lagi biarkan rakyat memilih dengan baik. Sudah banyak persoalan yang kita hadapi, tidak perlu kita melakukan hal-hal yang sifatnya SARA, karena apa pun juga ini adalah demi kesejahteraan dan kebaikan rakyat Indonesia secara menyeluruh, supaya NKRI tetap berdiri dengan baik,” kata Megawati.
Sementara itu, Ketua KPU RI Arief Budiman mengatakan KPU sebagai penyelenggara pemilu akan menunjukkan komitmennya dalam memberikan perlakuan yang adil kepada seluruh parpol. Tak hanya perlakuan adil, KPU juga menyelipkan simbol transparansi melalui bola yang dimasukkan ke dalam fishbowl undian nomor urut. “Bola yang digunakan transparan menujukan simbol KPU selalu mendorong kinerjanya yang transparan,” kata Arief. (Hardianto/balipost)