Bangli akan mengembangkan pembibitan kopi di wilayah Desa Catur, Kintamani. (BP/nan)

BANGLI, BALIPOST.com – Guna meningkatkan produksi kopi Arabika Kintamani, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli berencana bakal mengembangkan jutaan bibit kopi. Pengembangan bibit kopi ini akan dilakukan di wilayah Desa Catur, Kintamani.

Ketua Komisi II DPRD Bangli, Ketut Mastrem, mengatakan untuk memenuhi kebutuhan kopi, jutaan bibit akan dikembangkan. Saat ini yang baru berhasil dikembangkan mencapai satu juta bibit.

Pembibitan ini dibiayai oleh pemerintah pusat. “Terobosan ini dilakukan memenuhi kebutuhan pasar. Karena kebutuhan pasar cukup tinggi,” ungkapnya belum lama ini.

Baca juga:  Dari Jadwal Penyekatan Dipertanyakan Publik hingga 12 Kebijakan Selama PPKM Darurat

Kata Mastrem, pabrik kopi milik Pemkab Bangli di Desa Mengani, Kintamani memiliki daya tampung sekitar 3 ribu ton. Namun, saat ini yang baru berhasil dipenuhi sekitar 2 ribu ton.

Diharapkan pengembangan jutaan bibit kopi ini diharapkan mampu memenuhi dan menggenjot produksi kopi untuk menutupi kekurangan tersebut. “Sesuai penyampaian Dinas PKP, bibit kopi yang dikembangkan merupakan kualitas unggul. Buahnya berantai penuh hingga ke tangkai,” terangnya.

Baca juga:  Diluncurkan, Buku Panduan Wisata ke Bali untuk Wisatawan Tiongkok

Selain menggenjot produksi kopi, Komisi II DPRD Bangli juga berharap desa-desa di Kabupaten Bangli menganggarkan pelatihan petani. Karena, ia menilai pelatihan ini penting untuk meningkatkan kemampuan petani. Selama ini desa yang telah memberikan pelatihan bagi petani di Kecamatan Kintamani baru 11 desa, Kecamatan Susut (1 desa), Kecamatan Bangli (4 desa) dan Kecamatan Tembuku (3 desa).

“Kita sangat berharap dianggarkan pelatihan lewat ADD, mengingat anggaran yang dikucurkan sangat besar. Di samping itu kita juga mendorong kelompok tani di Kabupaten Bangli untuk mencari badan hukum sehingga bisa dikucurkan bantuan lewat APBD,” pungkasnya.

Baca juga:  Pedestrian Kawasan Penelokan Kintamani Ditata

Sementara Sekretaris Dinas PKP Wayan Sarma mengatakan, tujuan pengembangan bibit kopi ini untuk memaksimalkan potensi kopi di Kabupaten Bangli. Karena dari luas areal yang dimiliki, selama ini belum maksimal. “Pengembangan kopi selama ini sangat bagus karena dibantu APBD dan APBN. Dan di Propinsi Bali, Bangli memproduksi kopi Arabika terbesar dibandingkan daerah lainnya,” kata Sarma (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *